Hukum Termodinamika dalam Biologi
1. Pembahasan untuk aplikasi hukum-hukum termodinamika I, II, dan
III dalam sistem biologi serta prinsip dasar termodinamika dalam lingkungan.
Untuk no urut pertanyaan
mahasiswa 12(b), 13(b), 17(b) dan (c), 18(c),19 (b), 20(b) untuk entropi
dibahas di no selanjutnya.
Jawaban :
Ada 3 hukum termodinamika. Dalam bahasa yg mudah dicerna, nggak
bikin sembelit ato mencret, kurang lebih sbb:
1. Hukum kekekalan energi:
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dihancurkan/dihilangkan. Tetapi dapat ditransfer dengan berbagai cara.
Aplikasi: Mesin-mesin pembangkit energi dan pengguna energi. Semuanya hanya mentransfer energi, tidak menciptakan dan menghilangkan.
Catatan: Dengan adanya kesetaraan massa dan energi dari Einstein, energi "seolah-olah" bisa diciptakan dari materi (massa). Sehingga sekarang diamandemen menjadi "Hukum kekekalan massa-energi". Ketiga hukum tetmodinamika untuk energi jadi berlaku juga untuk massa.
2. Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Aplikasi: Kulkas harus mempunyai pembuang panas di belakangnya, yang suhunya lebih tinggi dari udara sekitar. Karena jika tidak Panas dari isi kulkas tidak bisa terbuang keluar.
3. Hukum suhu 0 Kelvin (-273,15 Celcius): Teori termodinamika menyatakan bahwa panas (dan tekanan gas) terjadi karena gerakan kinetik dalam skala molekular. Jika gerakan ini dihentikan, maka suhu material tsb akan mencapai 0 derajat kelvin.
Aplikasi: Kebanyakan logam bisa menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, karena tidak banyak keacakan gerakan kinetik dalam skala molekular yang menggangu aliran elektron.
1. Hukum kekekalan energi:
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dihancurkan/dihilangkan. Tetapi dapat ditransfer dengan berbagai cara.
Aplikasi: Mesin-mesin pembangkit energi dan pengguna energi. Semuanya hanya mentransfer energi, tidak menciptakan dan menghilangkan.
Catatan: Dengan adanya kesetaraan massa dan energi dari Einstein, energi "seolah-olah" bisa diciptakan dari materi (massa). Sehingga sekarang diamandemen menjadi "Hukum kekekalan massa-energi". Ketiga hukum tetmodinamika untuk energi jadi berlaku juga untuk massa.
2. Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Aplikasi: Kulkas harus mempunyai pembuang panas di belakangnya, yang suhunya lebih tinggi dari udara sekitar. Karena jika tidak Panas dari isi kulkas tidak bisa terbuang keluar.
3. Hukum suhu 0 Kelvin (-273,15 Celcius): Teori termodinamika menyatakan bahwa panas (dan tekanan gas) terjadi karena gerakan kinetik dalam skala molekular. Jika gerakan ini dihentikan, maka suhu material tsb akan mencapai 0 derajat kelvin.
Aplikasi: Kebanyakan logam bisa menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, karena tidak banyak keacakan gerakan kinetik dalam skala molekular yang menggangu aliran elektron.
a. Yang ingin saya ketahui adalah bagaimana kaitannya termodinamika
dalam sistem biologi. Apakah dari segi pembakaran energinya itukah atau
bagaimana, serta proses-proses lainnya yang berkaitan dengan termodinamika
dalam sistem biologi.
- Di zaman modern ini, kebutuhan semakin meningkat dan harga
semakin melunjak tinggi. Terutama BBM (Bahan Bakar Minyak) yang sekarang ini
akan mengalami kenaikan. Hal ini di sebabkan karena harga minyak dunia naik oleh
karena itu berdampak pada kenaikan BBM terutama di Indonesia. Salah satu dampak
dari kenaikan BBM ini adalah semakin sakitnya hidup rakyat kecil atau rakyat
miskin. Menurut saya, adapun tindakan yang dapat kita lakukan dalam mengurangi
penggunaan energi di tengah mahalnya harga BBM salah satunya dengan menggunakan
produk full additive yaitu MPG Caps yang merupakan produk untuk menghemat
pengeluaran para pengguna kendaraan bermotor.
MPG Caps (Mileages Per
Gallon Capsule) adalah produk yang berbentuk kapsul di gunakan untuk merawat
mesin yang di produksi oleh Fuel Freedom Internasional di Amerika Serikat yang
100% terbuat dari bahan organik aktif yang tidak mengandung filter. MPG Caps
dapat digunakan untuk semua jenis bahan bakar seperti bensin, solar dan
biodiesel. MPG Caps berfungsi untuk meningkatkan mileage per gallon kendaraan,
meningkatkan umur klep mesin dan busi mesin, mencegah pembentukan limbah
sisa-sisa pembakaran yang tidak diinginkan dalam mesin, mengurangi peningkatan
karbondioksida setelah mesin bekerja.
Hubungan antara termodinamika dengan suatu mesin adalah relasi termodinamik yang menunjukkan bahwa efisiensi termal dalam suatu sistem mesin motor adalah presentasi perbandingan kuantitas tenaga mekanik keluaran dan kuantitas tenaga panas masukan yang bila di jabarkan secara matematika fisika berdasarkan hukum termodinamika adalah :
Hubungan antara termodinamika dengan suatu mesin adalah relasi termodinamik yang menunjukkan bahwa efisiensi termal dalam suatu sistem mesin motor adalah presentasi perbandingan kuantitas tenaga mekanik keluaran dan kuantitas tenaga panas masukan yang bila di jabarkan secara matematika fisika berdasarkan hukum termodinamika adalah :
TE = W
Q1 x 100%=[(Q1-Q2)/Q2] x 100%=[1-Q2/Q1] x 100%
Q1 x 100%=[(Q1-Q2)/Q2] x 100%=[1-Q2/Q1] x 100%
Di mana :
Q1 : kuantitas tenaga panas masukan
Q2 : kuantitas tenaga panas keluaran
W : energi mekanik keluaran / tenaga mesin
TE : efisiensi termal
Kuantitas BBM pada kendaraan bermotor yang berhasil di ubah mesin menjadi gerakan mesin sekitar 70%. Berdasarkan pada rumus di atas efisiensi dapat di perbesar dengan dua cara yaitu :
1. memperkecil kuantitas input pada kuantitas output efektif tetap atau sebaliknya.
2. memperbesar kuantitas output efektif pada kuantitas output efektif pada kuantitas input tetap.
Adapun cara untuk meningkatkan efisiensi termal mesin antara lain adalah sebagai berikut :
• Meningkatkan rasio kompersi mesin menjadi lebih besar daripada 9.
• Meningkatkan suhu penyalaan dan pembakaran via peningkatan tegang elektroda busi, dengan mengganti koil penyalaan atau menambahkan SPB antara koil dan busi dan mengganti busi dengan yang lebih tahan panas.
• Meniadakan endapan kerak arang dalam ruang silinder mesin dengan cara meningkatkan pembakaran BBM.
Q1 : kuantitas tenaga panas masukan
Q2 : kuantitas tenaga panas keluaran
W : energi mekanik keluaran / tenaga mesin
TE : efisiensi termal
Kuantitas BBM pada kendaraan bermotor yang berhasil di ubah mesin menjadi gerakan mesin sekitar 70%. Berdasarkan pada rumus di atas efisiensi dapat di perbesar dengan dua cara yaitu :
1. memperkecil kuantitas input pada kuantitas output efektif tetap atau sebaliknya.
2. memperbesar kuantitas output efektif pada kuantitas output efektif pada kuantitas input tetap.
Adapun cara untuk meningkatkan efisiensi termal mesin antara lain adalah sebagai berikut :
• Meningkatkan rasio kompersi mesin menjadi lebih besar daripada 9.
• Meningkatkan suhu penyalaan dan pembakaran via peningkatan tegang elektroda busi, dengan mengganti koil penyalaan atau menambahkan SPB antara koil dan busi dan mengganti busi dengan yang lebih tahan panas.
• Meniadakan endapan kerak arang dalam ruang silinder mesin dengan cara meningkatkan pembakaran BBM.
MPG Caps bekerja sebagai
suatu katalis yang mempercepat mesin dalam melakukan pembakaran sehingga
meningkatkan efisiensi mesin. Di dalam bahan bakar terdapat cairan yang dapat
membawa dan menghantarkan kapsul ke ruang pembakaran mesin. Hal ini
mengakibatkan mempercepat dan menyempurnakan reaksi pembakaran BBM. Bahan bakar
akan semakin efisien sehingga mesin lebih irit. Penggunaan MPG Caps ini dapat
mengirit penggunaan bahan bakar sekitar 12%. Manfaat lainnya adalah dapat
mengurangi emisi gas rumah kaca, yang mengurangi efek global warning. Jadi,
pada saat keadaan Indonesia mengalami kenaikan BBM ini, MPG Caps sangat
membantu dalam proses pengiritan BBM hingga 12%.
- 1. Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi
atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan.
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat
hilang, dihancurkan atau diciptakan.
Pengertian :
Asas ini adalah sebenarnya serupa dengan hukum termodinamika I, yang sangat fundamental dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum konservasi energi dalam persamaan matematika. Energi yang memasuki jasad hidup,populasi, atau ekosistem dapat dianggap energi yang tersimpan atau terlepaskan. Dalam hal ini sistem kehidupan dapat dianggap sebagai pengubah energi, dan berarti pula akan didapatkan berbagai strategi untuk mentransformasi energi.
Contoh :
Banyaknya kalori, energi yang terbuang dalam bentuk makanan diubah oleh jasad hidup menjadi energi untuk tumbuh berbiak, menjalankan proses metabolisme, dan yang terbuang. Dalam dunia hewan sebagian energi hilang, misalnya, dalam bentuk tinjanya sebagian diambil oleh parasit yang terdapat dalam tubuhnya. Metabolisme hewan ini kemudian terbagi dalam beberapa komponen yang tetap dapat mempertahankan kegiatan metabolisme dasarnya.
2. Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien.
Pengertian :
Asas ini tak lain adalah hukum thermodinamika kedua, ini berarti energi yang tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat.
Contoh :
Misal energi yang diambil oleh hewan untuk keperluan hidupnya adalah dalam bentuk makanan padat yang bermanfaat. Tetapi panas yang keluar dari tubuh hewan karena lari,terbang, atau berenang terbuang tanpa guna
Pengertian :
Asas ini adalah sebenarnya serupa dengan hukum termodinamika I, yang sangat fundamental dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum konservasi energi dalam persamaan matematika. Energi yang memasuki jasad hidup,populasi, atau ekosistem dapat dianggap energi yang tersimpan atau terlepaskan. Dalam hal ini sistem kehidupan dapat dianggap sebagai pengubah energi, dan berarti pula akan didapatkan berbagai strategi untuk mentransformasi energi.
Contoh :
Banyaknya kalori, energi yang terbuang dalam bentuk makanan diubah oleh jasad hidup menjadi energi untuk tumbuh berbiak, menjalankan proses metabolisme, dan yang terbuang. Dalam dunia hewan sebagian energi hilang, misalnya, dalam bentuk tinjanya sebagian diambil oleh parasit yang terdapat dalam tubuhnya. Metabolisme hewan ini kemudian terbagi dalam beberapa komponen yang tetap dapat mempertahankan kegiatan metabolisme dasarnya.
2. Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien.
Pengertian :
Asas ini tak lain adalah hukum thermodinamika kedua, ini berarti energi yang tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat.
Contoh :
Misal energi yang diambil oleh hewan untuk keperluan hidupnya adalah dalam bentuk makanan padat yang bermanfaat. Tetapi panas yang keluar dari tubuh hewan karena lari,terbang, atau berenang terbuang tanpa guna
-
2. Pembahasan tentang Entalpi dan entropi
Untuk no urut pertanyaan mahasiswa no 51(b) dan (c),20.
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan
jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang
digunakan untuk melakukan kerja. Secara matematis, entalpi dapat dirumuskan
sebagai berikut:
di mana:
- H =
entalpi sistem (joule)
- U =
energi internal (joule)
- P =
tekanan dari sistem (Pa)
- V =
volume sistem (m2)
Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi total pada suatu sistem reaksi
(dimana rekatan dan produk reaksi dinyatakan sebagai sistem termodinamik) yang
terjadi ketika satu molekul bereaksi sempurna dengan oksigen yang terjadi pada
298K dan tekanan atmosfer 1 atm. Umumnya, nilai entalpi pembakaran dinyatakan dalam joule atau kilojoule per
satu mol reaktan yang berekasi sempurna dengan oksigen.
Hampir semua reaksi pembakaran akan menghasilkan nilai perubahan
entalpi negatif (ΔHcomb < 0).
Perubahan entalpi pembakaran standar dinyatakan dalam or
Entropi merupakan suatu
istilah dalam hukum termodinamika yang menunjukkan suatu ukuran ketidakpastian
dari suatu sistem. Dalam penelitian ini entropy digunakan
sebagai sebuah metode pembobotan. Metode pembobotan entropy merupakan
metode pengambilan keputusan yang memberikan sekelompok kriteria, dan menaksir
preferensi suatu bobot menurut penilaian pihak manajemen perusahaan untuk
menentukan tingkat prioritas kompetitif kebutuhan pelanggan.
Konsep metode pembobotan Entropy
Saat ini entropy tidak terbatas penggunaannya
hanya dalam ilmu termodinamika saja, tetapi juga dapat diterapkan dalam bidang
lainnya. Entropy dapat diaplikasikan untuk pembobotan atribut-atribut, hal ini
dilakukan oleh Hwang dan Yoon (1981). Menurut Jean Charles Pomerol dan Sergio
Barba Romero, konsep utama dari metode ini adalah pengukuran kriteria j melalui
fungsi tertentu sesuai dengan kuantitas informasi yang diberikan. Bobot
kriteria j dinilai melalui pengukuran dispersi aksi aj. Kriteria yang paling
penting adalah criteria yang paling kuat mendiskriminasikan tiap nilai dalam
aksi-aksi aj tersebut.
Langkah – langkah pembobotan Entropy
Adapun langkah-langkah pembobotan dengan menggunakan metode entropy adalah
sebagai berikut:
1. Semua pengambil keputusan harus memberikan nilai yang
menunjukkan kepentingan suatu kriteria tertentu terhadap pengambilan keputusan.
Tiap pengambil keputusan boleh menilai sesuai preferensinya masing-masing.
Dalam penelitian ini metode penilaian adalah menggunakan angka integer ganjil
antara 1 sampai 9. Tiap angka menunjukkan tingkat kepentingan tertentu, mulai
dari angka 1, yaitu sangat tidak penting, sampai angka 9 yang menunjukkan bahwa
kriteria tersebut sangat penting
2. Kurangkan tiap angka tersebut dengan nilai paling ideal,
dalam penelitian ini adalah angka 9. Hasil pengurangan tersebut dinyatakan
dengan kij.
3. Bagi tiap nilai (kij) dengan jumlah total nilai dalam semua
kriteria
dimana m = jumlah pengambil keputusan
n = jumlah kriteria
4. Menghitung nilai entropy untuk tiap kriteria
dengan rumus berikut :
5. Hitung dispersi tiap kriteria dengan rumus berikut :
6. Karena diasumsikan total bobot adalah 1, maka untuk
mendapatkan bobot tiap kriteria, nilai dispersi harus dinormalisasikan dahulu, sehingga
:
3. Prinsip-prinsip dan penerapan termodinamika di dalam sistem
biologi dalam kehidupan sehari-hari atau untuk lingkungan.
Untuk no urut pertanyaan
mahasiswa no 1(b) dan (c), 7(c), 8(b), 9(c), 12(c), 16(b), 20(b) dan (c) untuk
hukum dan entropi sudah dibahas di atas, 21, 27(b) dan (c),25 (c), 34(b),
43(c).
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang
diperhitungkan di dalam ilmu biologi. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi
memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi
sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan
perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
1. sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
3. sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
1. sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
3. sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Semua sistem termasuk mahluk hidup harus memenuhi hukum
termodinamika. Dalam setiap proses biologis berlaku hukum kekekalan energi dan
berlaku juga hukum bertambahnya entropi alam semesta.
Mahluk hidup dapat mempertahankan keteraturan karena mahluk hidup mengambil energi dengan entropi rendah dari lingkungan dan membuang energi disipasi dengan entropi tinggi ke lingkungannya.
Mahluk hidup dapat mempertahankan keteraturan karena mahluk hidup mengambil energi dengan entropi rendah dari lingkungan dan membuang energi disipasi dengan entropi tinggi ke lingkungannya.
4. Siklus dalam termodinamika
Untuk no urut pertanyaan
mahasiswa no 7(b)
Siklus
dalam termodinamika teknik (Siklus Carnot, Rankine, Bryton, dan Rankine),
berbeda dengan proses pembentukan energi, hasil dari proses metabolisme yang
terjadi di otot, berupa kumpulan proses kimia yang mengubah bahan makanan
menjadi dua bentuk, yaitu energi mekanik dan energi panas. Proses dari pengubahan makanan dan air menjadi bentuk energi.
Adapun
penjelasan sebagai berikut:
Bahan makanan yang diproses pada sistem pencernaan yang meliputi Lambung diruai/dihaluskan menjadi seperti bubur, kemudian masuk ke usus halus untuk diserap bahan-bahan makanan tersebut yang selanjutnya masuk ke sistem peredaran darah, menuju ke sistem otot.
Begitu juga dengan udara yang dihirup melalui hidung akan masuk ke paru-paru/sistem pernafasan, dimana zat oksigen yang turut masuk ke paru-paru selanjutnya oleh paru-paru dikirim ke sistem peredaran darah. Selain itu paru-paru berfungsi juga untuk mengambil karbon dioksida dari sistem peredaran darah untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Selanjutnya oksigen yang telah berada di sistem peredaran darah dikirimkan ke sistem otot, yang akan bertemu dengan zat gizi untuk beroksidasi menghasilkan energi.
Selain menghasil energi, proses ini menghasilkan juga asam laktat yang dapat menghambat proses metabolisme pembentukan energi selanjutnya. Selama kebutuhan oksigen terpenuhi proses metabolisme, oksigen sisa yang ada di dalam darah digunakan untuk menguraikan asam laktat menjadi glikogen untuk digunakan kembali menghasilkan energi kembali.
Bahan makanan yang diproses pada sistem pencernaan yang meliputi Lambung diruai/dihaluskan menjadi seperti bubur, kemudian masuk ke usus halus untuk diserap bahan-bahan makanan tersebut yang selanjutnya masuk ke sistem peredaran darah, menuju ke sistem otot.
Begitu juga dengan udara yang dihirup melalui hidung akan masuk ke paru-paru/sistem pernafasan, dimana zat oksigen yang turut masuk ke paru-paru selanjutnya oleh paru-paru dikirim ke sistem peredaran darah. Selain itu paru-paru berfungsi juga untuk mengambil karbon dioksida dari sistem peredaran darah untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Selanjutnya oksigen yang telah berada di sistem peredaran darah dikirimkan ke sistem otot, yang akan bertemu dengan zat gizi untuk beroksidasi menghasilkan energi.
Selain menghasil energi, proses ini menghasilkan juga asam laktat yang dapat menghambat proses metabolisme pembentukan energi selanjutnya. Selama kebutuhan oksigen terpenuhi proses metabolisme, oksigen sisa yang ada di dalam darah digunakan untuk menguraikan asam laktat menjadi glikogen untuk digunakan kembali menghasilkan energi kembali.
5. Kenapa fotosintesis juga menghasilkan ATP ?serta
istilah-istilah?
Untuk no urut pertanyaan
mahasiswa no 10(b), 9(b),
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi)dengan memanfaatkan energi cahaya, proses ini akan
menghasilkan ATP dan NADPH (pada reaksi terang) karena ATP adalah zat perantara
penukar energi bebas, semua transaksi kimia di dalam sel menggunakan mata uang
energi yaitu nukleotidak Adenosin Trifosfat, yang memberi energi untuk setiap
kegiatan sel.Energi dalam sistem biologi selain panas adalah energi kimia,
energi kinetik, energi potensial.
Chemiosmosis is the
diffusion of ions across a selectively- permeable membrane.more specifically,
it relates to the generation of ATP by the movement of hydrogen ions across a
membrane during cellular respiration.
Metabolisme adalah jumlah
total dari aktivitas kimiawi dalam semua sel.
Anabolisme
adalah proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang
sederhana secara bertahap.
Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana.
Siklus Krebs adalah salah satu
rangkaian daur asam sitrat.
Ciri-ciri
dari Siklus Krebs:
1. ditemukan oleh Hans Krebs
2. terjadi reaksi Asetil Ko-A (2C) dengan Oksaloasetat (4C) menghasilkan Daur Asam Sitrat (6C)
3. berlangsung secara aerob
4. terjadi di mitokondria
5. menghasilkan:
a. 2 molekul ATP
b. 2 molekul FADH2
c. 6 molekul NADH2
d. 4 molekul CO2
1. ditemukan oleh Hans Krebs
2. terjadi reaksi Asetil Ko-A (2C) dengan Oksaloasetat (4C) menghasilkan Daur Asam Sitrat (6C)
3. berlangsung secara aerob
4. terjadi di mitokondria
5. menghasilkan:
a. 2 molekul ATP
b. 2 molekul FADH2
c. 6 molekul NADH2
d. 4 molekul CO2
Glikolisis merupakan proses pengubahan
molekul sumber energi. Respirasi adalah proses
dimana sel mendapat energy dalam bentuk ATP dari reaksi terkontrol oksigen
dan hydrogen membentuk H2O.
6. Tambahan
Adenosine Triphosphate
(ATP) adalah sebuah nukleotida yang dikenal di dunia biokimia sebagai zat yang
paling bertanggung jawab dalam perpindahan energi intraseluler. ATP mampu
menyimpan dan memindahkan energi kimia di dalam sel. ATP juga memiliki peran
penting dalam produksi nucleic acids. Molekul-molekul ATP juga
digunakan untuk menyimpan bahan pembentuk energi yang diproduksi oleh respirasi
sel.
Secara kimiawi, ATP
terdiri dari adenosine dan tiga kelompok phosphate. Rumus empirisnya adalah
C10H16N5O13P3, sedangkan rumus kimianya adalah C10H8N4O2NH2(OH)2(PO3H)3H. Massa
molekularnya adalah sebesar 507.184 u. Kelompok phosphor yang dimulai dari AMP
disebut sebagai phosphate alpha, beta dan gamma.
ATP dapat diproduksi oleh
berbagai proses dalam sel, biasanya di mitokondria dengan oxydative
phosphorylation yang mendapat pengaruh katalis oleh ATP
synthase, atau pada tanaman terjadi di kloroplas dengan proses
fotosintesis. Bahan bakar utama bagi pembentukan ATP adalah glukosa dan fatty
acids. Awalnya, glukosa dipecah menjadi piruvat di cytosol. Dua molekul ATP
terbentuk dari setiap molekul glukosa. Tahap akhir dari pembentukan ATP terjadi
di mitokondrion dan bisa menghasilkan hingga 36 ATP.
Total jumlah ATP pada
tubuh manusia adalah sekitar 0,1 mol. Energi yang digunakan oleh sel-sel tubuh
manusia dihasilkan dari hidrolisis ATP sebesar 200-300 mol setiap harinya.
Artinya, setiap molekul ATP didaur ulang 2000-3000 kali setiap harinya. ATP
tidak dapat disimpan, karena itu, produksinya harus selalu mengikuti
penggunaannya.
Sel-sel hidup memiliki
nukleotid triphosphate lain yang juga berenergi tinggi, misalnya guanosine
triphosphate. Antara ATP dan zat-zat triphosphate semacam ini, energi dapat
dengan mudah dipindahkan dengan reaksi-reaksi seperti yang dikatalisasi
oleh nucleoside diphosphokinase : Energi dilepaskan ketika
hidrolisis dari ikatan phosphate-phosphate terjadi. Energi ini dapat digunakan
oleh berbagai jenis enzim, protein-protein penggerak, dan protein-protein
transpor untuk menyelesaikan kerja sel-sel tersebut. Di sisi lain, hidrolisis
tersebut juga menghasilkan phosphate inorganik dan adenosine diphosphate (ADP),
yang bisa dipecah lagi menjadi ion phosphate lain dan adenosine monophosphate
(AMP). ATP juga dapat dipecah langsung menjadi AMP, dengan pembentukan
pyrophosphate. Reaksi ini juga memberikan keuntungan sebagai sebuah proses
irreversibel yang sangat efektif dalamaqueous solution.
Reaksi ADP dengan GTP
ADP + GTP ---> ATP +
GDP
Pembentukan ATP dari Glukosa
1. Glikolisis.
a. Glikolisis aerob.
Reaksi keseluruhan gliolisis aerob adalah:
a. Glikolisis aerob.
Reaksi keseluruhan gliolisis aerob adalah:
Glukosa + 2 NAD+ + 2 Pi +
2 ADP ? 2 piruvat + 2 NADH + 4H+ + 2 ATP + 2 H2O
Bila sel mempunyai
kapasitas oksidasi yang tinggi, dalam hal ini tersedia sejumlah mitokondria,
enzim-enzim mitokondria dan oksigen. NADH akan ditransfer ke rantai transport
electron mitokondria dan piruvat akan dioksidasi lengkap menjadi CO2 via siklus
asam trikarboksilat (TCA).
Membran mitokondria impermiabel untuk NADH, karena itu transfer ekivalen tereduksi dari sitosol ke dalam mitokondria memerlukan mekanisme shuttle (ulang-alik), baik proses ulang-alik malat-aspartat maupun ulang-alik gliserol 3-fosfat. (lihat gambar 1.1)
Dalam oksidasi aerobic glukosa menjadi piruvat dan subsekuen oksidasi menjadi CO2, permolekul glukosa menghasilkan fosfat energi tinggi sebesar 38 ATP. (lihat table 1.1)
Membran mitokondria impermiabel untuk NADH, karena itu transfer ekivalen tereduksi dari sitosol ke dalam mitokondria memerlukan mekanisme shuttle (ulang-alik), baik proses ulang-alik malat-aspartat maupun ulang-alik gliserol 3-fosfat. (lihat gambar 1.1)
Dalam oksidasi aerobic glukosa menjadi piruvat dan subsekuen oksidasi menjadi CO2, permolekul glukosa menghasilkan fosfat energi tinggi sebesar 38 ATP. (lihat table 1.1)
Tabel 1.1 Pembentukan
ikatan energi tinggi dalam katabolisme per molekul glukosa pada kondisi aerobik
Jalur Katalisator reaksi Cara pembentukan Jumlah ikatan energi tinggi
Glikolisis aerob Gliseraldehid 3-P Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Fosfogliseratkinase Oksidasi pada tingkat substrat (2x1) 2
Piruvatkinase Oksidasi pada tingkat substrat (2x1) 2
10
Pemakaian ATP pada reaksi yang dikatalisis heksokinase dan fruktokinase (2x1) -2
Subtotal 8
Siklus TCA Piruvat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Isositrat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
?-ketoglutarat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Substrat tiokinase Oksidasi pada tingkat substrat (2x1) 2
Suksinat DH Oksidasi 2 FADH oleh rantai respirasi (2x2) 4
Malat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Subtotal 30
Total 38
Jalur Katalisator reaksi Cara pembentukan Jumlah ikatan energi tinggi
Glikolisis aerob Gliseraldehid 3-P Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Fosfogliseratkinase Oksidasi pada tingkat substrat (2x1) 2
Piruvatkinase Oksidasi pada tingkat substrat (2x1) 2
10
Pemakaian ATP pada reaksi yang dikatalisis heksokinase dan fruktokinase (2x1) -2
Subtotal 8
Siklus TCA Piruvat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Isositrat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
?-ketoglutarat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Substrat tiokinase Oksidasi pada tingkat substrat (2x1) 2
Suksinat DH Oksidasi 2 FADH oleh rantai respirasi (2x2) 4
Malat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Subtotal 30
Total 38
b. Glikolisis Anaerob
Pada kondisi kapasitas oksidatif oleh sel mitokondria terbatas atau karena ketidakadaan oksigen, NADH yang dihasilkan glikolisis direoksidasi melalui perubahan piruvat menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase.
Perubahan glukosa menjadi laktat tersebut disebut glikolisis anaerob, yang maksudnya proses ini tidak memerlukan molekul oksigen.
Pada kondisi kapasitas oksidatif oleh sel mitokondria terbatas atau karena ketidakadaan oksigen, NADH yang dihasilkan glikolisis direoksidasi melalui perubahan piruvat menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase.
Perubahan glukosa menjadi laktat tersebut disebut glikolisis anaerob, yang maksudnya proses ini tidak memerlukan molekul oksigen.
Reaksi keseluruhannya:
Glukosa + 2 ADP + 2 Pi ?
2 laktat + 2 ATP + 4 H+ +2 H2O
Energi yang dihasilkan
dari glikolisis anaerobic hanya 2 molekul ATP permolekul glukosa, jauh lebih
sedikit jika dibandingkan dengan kondisi aerobic. (lihat table 1.2)
Tabel 1.2 Pembentukan
ikatan energi tinggi dalam katabolisme per molekul glukosa pada kondisi
anaerobik
Jalur Katalisator reaksi Cara pembentukan Jumlah ikatan energi tinggi
Glikolisis anaerob Fosfogliseratkinase Oksidasi pada tingkat fosfat (2x1) 2
Piruvatkinase Oksidasi pada tingkat fosfat (2x1) 2
4
Pemakaian ATP pada reaksi yang dikatalisis heksokinase dan fosfofruktokinase (2x1) -2
Total 2
Jalur Katalisator reaksi Cara pembentukan Jumlah ikatan energi tinggi
Glikolisis anaerob Fosfogliseratkinase Oksidasi pada tingkat fosfat (2x1) 2
Piruvatkinase Oksidasi pada tingkat fosfat (2x1) 2
4
Pemakaian ATP pada reaksi yang dikatalisis heksokinase dan fosfofruktokinase (2x1) -2
Total 2
c. Regulator Glikolisis
Fungsi utama glikolisis adalah menghasilkan energi dalam bentuk ATP, maka bila ATP sudah cukup untuk tubuh, glikolisis akan dihentikan. Proses ini dikendalikan melalui enzim-enzim dalam jalur glikolisis yaitu heksokinase, fosfofruktokinase, dan piruvatkinase.
Heksokinase dihambat oleh substrat glukosa 6-P melalui hambatan umpan-balik. Fosfofruktokinase dihambat oleh ATP dan sitrat. Piruvatkinase dihambat oleh ATP dan alanin.
Fungsi utama glikolisis adalah menghasilkan energi dalam bentuk ATP, maka bila ATP sudah cukup untuk tubuh, glikolisis akan dihentikan. Proses ini dikendalikan melalui enzim-enzim dalam jalur glikolisis yaitu heksokinase, fosfofruktokinase, dan piruvatkinase.
Heksokinase dihambat oleh substrat glukosa 6-P melalui hambatan umpan-balik. Fosfofruktokinase dihambat oleh ATP dan sitrat. Piruvatkinase dihambat oleh ATP dan alanin.
d. Inhibitor glikolisis
Sering disebut sebagai racun jalur glikolisis: 2-deoksiglukosa, reagen sulfhidril, fluoride, dan arsenat. 2-deoksiglukosa merupakan substrat untuk heksokinase yang mirip glukosa. Reagen sulfhidril seperti iodoasetat akan menginaktivasi gliseraldehid 3-P dehidrogenase. Fluorida menghambat enolase denga mengintervensi kompleks enzim substrat. Arsenat mengsubstitusi fosfat anorganik pada reaksi yang dikatalisis gliseraldehid 3-P dehidrogenase sehingga tidak terbentuk 1,3-bifosfogliserat.
Sering disebut sebagai racun jalur glikolisis: 2-deoksiglukosa, reagen sulfhidril, fluoride, dan arsenat. 2-deoksiglukosa merupakan substrat untuk heksokinase yang mirip glukosa. Reagen sulfhidril seperti iodoasetat akan menginaktivasi gliseraldehid 3-P dehidrogenase. Fluorida menghambat enolase denga mengintervensi kompleks enzim substrat. Arsenat mengsubstitusi fosfat anorganik pada reaksi yang dikatalisis gliseraldehid 3-P dehidrogenase sehingga tidak terbentuk 1,3-bifosfogliserat.
e. Energetika Oksidasi
Glukosa
Di dalam calorimeter, pembakaran 1 molekul glukosa menjadi CO2 dan air akan membebaskan sekitar 2870 kJ dalam bentuk panas. Di dalam jaringan, sebagian energi tidak hilang dalam bentuk panas tetapi dalam bentuk ikatan fosfat energi tinggi sebanyak 38 ATP. Energi dalam bentuk ATP dihasilkan melalui fosforilasi oksidatif di dalam rantai respirasi dan melalui fosforilasi pada tingkat substrat (lihat table 1.1 dan 1.2)
Bila setiap ikatan energi tinggi sebanding dengan 36,8 kJ, maka energi yang diperoleh dalam bentuk ATP sebesar 38x36,8 kJ atau sama dengan 1398,4 kJ. Bila dibandingkan dengan energi yang dihasilkan di dalam calorimeter, maka energi yang diperoleh dalam bentuk ATP hanya sekitar 48,72 %.
Di dalam calorimeter, pembakaran 1 molekul glukosa menjadi CO2 dan air akan membebaskan sekitar 2870 kJ dalam bentuk panas. Di dalam jaringan, sebagian energi tidak hilang dalam bentuk panas tetapi dalam bentuk ikatan fosfat energi tinggi sebanyak 38 ATP. Energi dalam bentuk ATP dihasilkan melalui fosforilasi oksidatif di dalam rantai respirasi dan melalui fosforilasi pada tingkat substrat (lihat table 1.1 dan 1.2)
Bila setiap ikatan energi tinggi sebanding dengan 36,8 kJ, maka energi yang diperoleh dalam bentuk ATP sebesar 38x36,8 kJ atau sama dengan 1398,4 kJ. Bila dibandingkan dengan energi yang dihasilkan di dalam calorimeter, maka energi yang diperoleh dalam bentuk ATP hanya sekitar 48,72 %.
Efisiensi energi dan
exergi secara optimal dengan hukum termodinamika
Sepertinya telah menjadi
kodrat manusia di dunia ini apabila sesuatu itu tersedia secara melimpah dan
murah, maka penggunaannya pun cenderung boros atau tidak memperhatikan
efisiensi. Hal tersebut juga berlaku dalam penggunaan di bidang energi terutama
untuk penggunaan jenis energi yang vital bagi manusia dan pembangunan yaitu
energi listrik dan bahan bakar minyak (BBM).
Di Indonesia, fenomena
diatas pun telah lama terjadi. Selama ini rakyat Indonesia telah dimanjakan
dengan biaya listrik dan harga BBM murah, sehingga menimbulkan suatu argumen
bahwa energi berada dalam jumlah melimpah. Secara tidak langsung, hal ini telah
menumbuhkan perilaku pola konsumsi yang konsumtif/boros dan tidak terkendali
dari sebagian besar rakyat Indonesia terhadap penggunaan energi. Akibat dari
pemborosan tersebut, Indonesia diprediksi oleh para ahli energi pada kurun
waktu 15-20 tahun mendatang akan mengalami krisis energi.
Ditengah prediksi yang
mencemaskan itu, maka masalah energi secara umum menjadi krusial untuk
disiasati. Berbagai solusi dan alternatif telah ditawarkan oleh banyak para
ahli, baik berupa pendiversifikasian energi, penggunaan energi alternatif,
ataupun dengan konservasi energi. Secara umum semua solusi yang ditawarkan
adalah tepat. Tetapi apabila tidak diikuti dengan adanya efisiensi energi oleh
masyarakat, pemerintah ataupun industri, maka semua solusi tersebut bukanlah
sebuah solusi pemecahan yang tuntas dan berkelanjutan.
Prinsip dasar dari
efisiensi energi adalah menggunakan jumlah energi yang sedikit tetapi tujuan
atau hasil yang didapat sangat maksimal. Dalam upaya efisiensi energi ini,
kajian kimia dan fisika terutama pada hukum Termodinamika yang membahas masalah
energi telah memberikan konsep ilmiah yang berguna dalam upaya efisiensi energi
secara tepat guna dan optimal. Namun sayang terkadang para pembuat kebijakan
energi di negeri ini sering melupakan tentang fenomena tersebut.
Konsep Efisiensi dalam
Hukum Termodinamika
Untuk merancang sebuah
perencanaan yang optimal dalam memanfaatkan energi, berbagai konsep telah
dikembangkan, yang salah satunya adalah dengan analisis energi dan analisis
exergi yang berdasarkan pada hukum Termodinamika. Untuk analisis energi,
konsepnya terfokus pada hukum ke-1 Termodinamika sedangkan analisis exergi
terfokus pada hukum ke-2 Termodinamika.
Disebutkan dalam hukum
ke-1 Termodinamika bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam pendekatan hukum ke-1
ini, strategi efisiensi energi lebih cenderung pada pemanfaatan sumber daya
energi secara efisien. Efisien yang dimaksud disini adalah penggunaan sumber-sumber
energi disesuaikan dengan kualitas yang dibutuhkan. Dengan menyesuaikan
sumber-sumber energi dengan penugasannya sehingga dapat mencegah pemborosan
penggunaan energi berkualitas tinggi hanya untuk tugas yang berkualitas rendah.
Kelemahan pada pendekatan hukum ke-1 Termodinamika ini terletak pada hukum ini
tidak memperhitungkan terjadinya penurunan kualitas energi.
Untuk itu, pendekatan
hukum ke-2 Termodinamika telah memberikan konsep efisiensi yang lebih baik.
Dalam hukum ke-2 Termodinamika atau dikenal juga sebagai hukum degradasi energi
dikemukakan bahwa tidak ada proses pengubahan energi yang efisien sehingga
pastilah akan terjadi penurunan kualitas energi didalamnya. Kualitas energi ini
disebut sebagai exergi. Exergi ini dapat ditransfer di antara sistem dan dapat
dihancurkan oleh irreversibiltas di dalam sistem. Dalam pendekatan hukum ke-2
Termodinamika ini strategi efisiensi energi yang direkomendasikan adalah
pemanfaatan energi secara optimal termasuk di dalamnya pemanfaatan
exergi-exergi. Sehingga dalam pendekatan ini diharapkan tidak ada energi dan
exergi yang terbuang percuma ke lingkungan.
Dari kedua analisis
diatas yaitu analisis energi dan exergi. Diketahui bahwa hasil dari analisis
exergi lebih mempunyai dampak secara signifikan dalam upaya efisiensi energi
dan exergi secara optimal dibandingkan analisis energi. Beberapa kelebihan
analisis exergi dibandingkan analisis energi menurut Agus Sugiyono (2000)
adalah (1) lebih akurat dalam membuat desain yang optimal bagi proses industri
maupun pembangkit listrik, (2) lebih teliti dalam menentukan energi yang hilang
dalam proses maupun yang dibuang ke udara, dan terakhir (3) dapat menentukan
kualitas energi. Jelasnya adalah memaksimalkan efisiensi hukum ke-2
Termodinamika akan mendorong strategi yang lebih baik daripada memaksimalkan
efisiensi hukum ke-1 Termodinamika.
Contoh sederhana dalam
membedakan kedua strategi antara hukum ke-1 dan 2 Termodinamika adalah dalam
hal evaluasi penggunaan listrik untuk pemanas ruangan. Pendekatan hukum ke-1 Termodinamika
hanya akan memberikan strategi efisiensi energi dengan cara merekomendasikan
penggunaan peralatan pemanas ruangan yang efisien. Sedangkan hukum ke-2
Termodinamika menilai bahwa penggunaan listrik untuk pemanas ruangan termasuk
dalam kategori pemborosan energi. Hal ini karena energi panas termasuk dalam
kategori energi berkualitas rendah. Tugas dan kebutuhan energi kualitas rendah
seperti pemanas ruangan ini dapat diperoleh lebih efisien dan murah dengan cara
lain.
Di beberapa gedung
perkantoran di beberapa negara maju, untuk memanaskan ruangan, energi panas
tersebut dapat diperoleh dengan cara menangkap limbah panas yang dipancarkan
dari peralatan kantor seperti komputer, mesin photocopy, dan lampu.
Beberapa contoh lain yang sejenis dari strategi hukum ke-2 Termodinamika
mengenai energi panas adalah dalam hal evaluasi penggunaan water heater (pemanas
air), dimana untuk memanaskan air kita tidak lagi perlu menggunakan listrik,
tetapi memanfaatkan limbah panas dari mesin Air Conditioner (AC)
ataupun contoh lain adalah pemanfaatan limbah panas dari mesin generator
listrik berbahan bakar solar untuk memanaskan air di bak mandi. Jadi dalam hal
ini energi listrik yang merupakan energi dengan kualitas tinggi tetap
dipertahankan untuk melakukan suatu kerja dengan kualitas yang sepadan.
Sedangkan energi-energi listrik yang telah terkonversi menjadi energi panas,
tidak begitu saja terbuang percuma ke lingkungan, tetapi dimanfaatkan untuk hal
lain yang sepadan dengan kualitas energinya. Sehingga dengan cara ini
pemanfaatan energi benar-benar dikelola secara optimal.
Lebih lanjut, dalam
contoh skala yang lebih besar, semisal dalam suatu kota di pegunungan yang
memerlukan kapasitas pemanas ruangan, strategi hukum ke-1 Termodinamika akan
terdiri dari (1) penggunaan pemanas listrik yang sangat efisien, dan (2)
membangun banyak pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Hal yang berbeda akan
diberikan oleh hukum ke-2 Termodinamika yang akan terdiri dari (1) identifikasi
sumber-sumber energi kualitas rendah dalam struktur lokal yang bisa dipanaskan
dan (2) cara-cara menyalurkan sumber-sumber tersebut. Dari kasus-kasus diatas
diketahui bahwa memaksimalkan efisiensi hukum ke-2 Termodinamika akan
menghasilkan dampak yang lebih baik terhadap penentuan kebijakan di bidang energi.
Sejauh ini, penggunaan
analisis exergi yang berdasarkan pada hukum ke-2 Termodinamika ini telah banyak
diterapkan di berbagai proses industri maupun di pembangkit-pembangkit listrik.
Untuk membuat model dalam analisis exergi ini melibatkan variabel-variabel data
yang sangat banyak dan berinteraksi dengan persamaan yang kompleks. Penggunaan
data-data primer tentang energi yang rinci dan konsisten, sangatlah diperlukan
dalam mendukung pembuatan model exergi untuk kemudian dintreprestasi lebih
lanjut untuk menentukan langkah-langkah efisiensi yang harus dilakukan. Tetapi
jika data-data tersebut sulit diperoleh maka penggunaan data-data sekunder yang
diturunkan dari data-data non energi dapatlah digunakan. Beberapa data yang
diperlukan adalah pendapatan daerah, pendapatan sektor industri, jumlah rumah
tangga, jumlah angkutan umum, penjualan listrik dari PLN dan data produksi dari
sektor pertanian.
Hukum Termodinamika yang
telah kita pelajari dalam bangku-bangku perkuliahan secara tersirat telah
memberikan sebuah konsep yang unik dalam upaya efisiensi energi yang perlu
terus kita gali dan kembangkan. Geliat perkembangan di bidang termodinamika
dewasa ini terus melaju dan dinamis, termasuk diperkenalkannya konsep emergy (embodied
energy) atau energi yang telah disertakan dalam suatu benda oleh H. T Odum
dari Environmental Enginering Sciences University of Florida. Yang menurut
beberapa pakar dibidang ini lebih baik daripada konsep exergy terutama bila
merujuk pada sifat heterogenitas dari sistem. Akan tetapi di Indonesia sangat
sedikit sekali bahkan bisa dikatakan tidak ada peneliti yang mengkaji dan
menerapkan konsep emergy ini. Sehingga penggunaan konsep exergy di Indonesia
masih layak untuk tetap diaplikasikan.
1. Pembahasan untuk aplikasi hukum-hukum termodinamika I, II, dan
III dalam sistem biologi serta prinsip dasar termodinamika dalam lingkungan.
Untuk no urut pertanyaan
mahasiswa 12(b), 13(b), 17(b) dan (c), 18(c),19 (b), 20(b) untuk entropi
dibahas di no selanjutnya.
Jawaban :
Ada 3 hukum termodinamika. Dalam bahasa yg mudah dicerna, nggak
bikin sembelit ato mencret, kurang lebih sbb:
1. Hukum kekekalan energi:
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dihancurkan/dihilangkan. Tetapi dapat ditransfer dengan berbagai cara.
Aplikasi: Mesin-mesin pembangkit energi dan pengguna energi. Semuanya hanya mentransfer energi, tidak menciptakan dan menghilangkan.
Catatan: Dengan adanya kesetaraan massa dan energi dari Einstein, energi "seolah-olah" bisa diciptakan dari materi (massa). Sehingga sekarang diamandemen menjadi "Hukum kekekalan massa-energi". Ketiga hukum tetmodinamika untuk energi jadi berlaku juga untuk massa.
2. Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Aplikasi: Kulkas harus mempunyai pembuang panas di belakangnya, yang suhunya lebih tinggi dari udara sekitar. Karena jika tidak Panas dari isi kulkas tidak bisa terbuang keluar.
3. Hukum suhu 0 Kelvin (-273,15 Celcius): Teori termodinamika menyatakan bahwa panas (dan tekanan gas) terjadi karena gerakan kinetik dalam skala molekular. Jika gerakan ini dihentikan, maka suhu material tsb akan mencapai 0 derajat kelvin.
Aplikasi: Kebanyakan logam bisa menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, karena tidak banyak keacakan gerakan kinetik dalam skala molekular yang menggangu aliran elektron.
1. Hukum kekekalan energi:
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dihancurkan/dihilangkan. Tetapi dapat ditransfer dengan berbagai cara.
Aplikasi: Mesin-mesin pembangkit energi dan pengguna energi. Semuanya hanya mentransfer energi, tidak menciptakan dan menghilangkan.
Catatan: Dengan adanya kesetaraan massa dan energi dari Einstein, energi "seolah-olah" bisa diciptakan dari materi (massa). Sehingga sekarang diamandemen menjadi "Hukum kekekalan massa-energi". Ketiga hukum tetmodinamika untuk energi jadi berlaku juga untuk massa.
2. Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Aplikasi: Kulkas harus mempunyai pembuang panas di belakangnya, yang suhunya lebih tinggi dari udara sekitar. Karena jika tidak Panas dari isi kulkas tidak bisa terbuang keluar.
3. Hukum suhu 0 Kelvin (-273,15 Celcius): Teori termodinamika menyatakan bahwa panas (dan tekanan gas) terjadi karena gerakan kinetik dalam skala molekular. Jika gerakan ini dihentikan, maka suhu material tsb akan mencapai 0 derajat kelvin.
Aplikasi: Kebanyakan logam bisa menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, karena tidak banyak keacakan gerakan kinetik dalam skala molekular yang menggangu aliran elektron.
a. Yang ingin saya ketahui adalah bagaimana kaitannya termodinamika
dalam sistem biologi. Apakah dari segi pembakaran energinya itukah atau
bagaimana, serta proses-proses lainnya yang berkaitan dengan termodinamika
dalam sistem biologi.
- Di zaman modern ini, kebutuhan semakin meningkat dan harga
semakin melunjak tinggi. Terutama BBM (Bahan Bakar Minyak) yang sekarang ini
akan mengalami kenaikan. Hal ini di sebabkan karena harga minyak dunia naik
oleh karena itu berdampak pada kenaikan BBM terutama di Indonesia. Salah satu dampak
dari kenaikan BBM ini adalah semakin sakitnya hidup rakyat kecil atau rakyat
miskin. Menurut saya, adapun tindakan yang dapat kita lakukan dalam mengurangi
penggunaan energi di tengah mahalnya harga BBM salah satunya dengan menggunakan
produk full additive yaitu MPG Caps yang merupakan produk untuk menghemat
pengeluaran para pengguna kendaraan bermotor.
MPG Caps (Mileages Per
Gallon Capsule) adalah produk yang berbentuk kapsul di gunakan untuk merawat
mesin yang di produksi oleh Fuel Freedom Internasional di Amerika Serikat yang
100% terbuat dari bahan organik aktif yang tidak mengandung filter. MPG Caps
dapat digunakan untuk semua jenis bahan bakar seperti bensin, solar dan
biodiesel. MPG Caps berfungsi untuk meningkatkan mileage per gallon kendaraan,
meningkatkan umur klep mesin dan busi mesin, mencegah pembentukan limbah
sisa-sisa pembakaran yang tidak diinginkan dalam mesin, mengurangi peningkatan
karbondioksida setelah mesin bekerja.
Hubungan antara termodinamika dengan suatu mesin adalah relasi termodinamik yang menunjukkan bahwa efisiensi termal dalam suatu sistem mesin motor adalah presentasi perbandingan kuantitas tenaga mekanik keluaran dan kuantitas tenaga panas masukan yang bila di jabarkan secara matematika fisika berdasarkan hukum termodinamika adalah :
Hubungan antara termodinamika dengan suatu mesin adalah relasi termodinamik yang menunjukkan bahwa efisiensi termal dalam suatu sistem mesin motor adalah presentasi perbandingan kuantitas tenaga mekanik keluaran dan kuantitas tenaga panas masukan yang bila di jabarkan secara matematika fisika berdasarkan hukum termodinamika adalah :
TE = W
Q1 x 100%=[(Q1-Q2)/Q2] x 100%=[1-Q2/Q1] x 100%
Q1 x 100%=[(Q1-Q2)/Q2] x 100%=[1-Q2/Q1] x 100%
Di mana :
Q1 : kuantitas tenaga panas masukan
Q2 : kuantitas tenaga panas keluaran
W : energi mekanik keluaran / tenaga mesin
TE : efisiensi termal
Kuantitas BBM pada kendaraan bermotor yang berhasil di ubah mesin menjadi gerakan mesin sekitar 70%. Berdasarkan pada rumus di atas efisiensi dapat di perbesar dengan dua cara yaitu :
1. memperkecil kuantitas input pada kuantitas output efektif tetap atau sebaliknya.
2. memperbesar kuantitas output efektif pada kuantitas output efektif pada kuantitas input tetap.
Adapun cara untuk meningkatkan efisiensi termal mesin antara lain adalah sebagai berikut :
• Meningkatkan rasio kompersi mesin menjadi lebih besar daripada 9.
• Meningkatkan suhu penyalaan dan pembakaran via peningkatan tegang elektroda busi, dengan mengganti koil penyalaan atau menambahkan SPB antara koil dan busi dan mengganti busi dengan yang lebih tahan panas.
• Meniadakan endapan kerak arang dalam ruang silinder mesin dengan cara meningkatkan pembakaran BBM.
Q1 : kuantitas tenaga panas masukan
Q2 : kuantitas tenaga panas keluaran
W : energi mekanik keluaran / tenaga mesin
TE : efisiensi termal
Kuantitas BBM pada kendaraan bermotor yang berhasil di ubah mesin menjadi gerakan mesin sekitar 70%. Berdasarkan pada rumus di atas efisiensi dapat di perbesar dengan dua cara yaitu :
1. memperkecil kuantitas input pada kuantitas output efektif tetap atau sebaliknya.
2. memperbesar kuantitas output efektif pada kuantitas output efektif pada kuantitas input tetap.
Adapun cara untuk meningkatkan efisiensi termal mesin antara lain adalah sebagai berikut :
• Meningkatkan rasio kompersi mesin menjadi lebih besar daripada 9.
• Meningkatkan suhu penyalaan dan pembakaran via peningkatan tegang elektroda busi, dengan mengganti koil penyalaan atau menambahkan SPB antara koil dan busi dan mengganti busi dengan yang lebih tahan panas.
• Meniadakan endapan kerak arang dalam ruang silinder mesin dengan cara meningkatkan pembakaran BBM.
MPG Caps bekerja sebagai
suatu katalis yang mempercepat mesin dalam melakukan pembakaran sehingga
meningkatkan efisiensi mesin. Di dalam bahan bakar terdapat cairan yang dapat
membawa dan menghantarkan kapsul ke ruang pembakaran mesin. Hal ini
mengakibatkan mempercepat dan menyempurnakan reaksi pembakaran BBM. Bahan bakar
akan semakin efisien sehingga mesin lebih irit. Penggunaan MPG Caps ini dapat
mengirit penggunaan bahan bakar sekitar 12%. Manfaat lainnya adalah dapat
mengurangi emisi gas rumah kaca, yang mengurangi efek global warning. Jadi,
pada saat keadaan Indonesia mengalami kenaikan BBM ini, MPG Caps sangat
membantu dalam proses pengiritan BBM hingga 12%.
- 1. Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi
atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan.
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat
hilang, dihancurkan atau diciptakan.
Pengertian :
Asas ini adalah sebenarnya serupa dengan hukum termodinamika I, yang sangat fundamental dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum konservasi energi dalam persamaan matematika. Energi yang memasuki jasad hidup,populasi, atau ekosistem dapat dianggap energi yang tersimpan atau terlepaskan. Dalam hal ini sistem kehidupan dapat dianggap sebagai pengubah energi, dan berarti pula akan didapatkan berbagai strategi untuk mentransformasi energi.
Contoh :
Banyaknya kalori, energi yang terbuang dalam bentuk makanan diubah oleh jasad hidup menjadi energi untuk tumbuh berbiak, menjalankan proses metabolisme, dan yang terbuang. Dalam dunia hewan sebagian energi hilang, misalnya, dalam bentuk tinjanya sebagian diambil oleh parasit yang terdapat dalam tubuhnya. Metabolisme hewan ini kemudian terbagi dalam beberapa komponen yang tetap dapat mempertahankan kegiatan metabolisme dasarnya.
2. Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien.
Pengertian :
Asas ini tak lain adalah hukum thermodinamika kedua, ini berarti energi yang tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat.
Contoh :
Misal energi yang diambil oleh hewan untuk keperluan hidupnya adalah dalam bentuk makanan padat yang bermanfaat. Tetapi panas yang keluar dari tubuh hewan karena lari,terbang, atau berenang terbuang tanpa guna
Pengertian :
Asas ini adalah sebenarnya serupa dengan hukum termodinamika I, yang sangat fundamental dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum konservasi energi dalam persamaan matematika. Energi yang memasuki jasad hidup,populasi, atau ekosistem dapat dianggap energi yang tersimpan atau terlepaskan. Dalam hal ini sistem kehidupan dapat dianggap sebagai pengubah energi, dan berarti pula akan didapatkan berbagai strategi untuk mentransformasi energi.
Contoh :
Banyaknya kalori, energi yang terbuang dalam bentuk makanan diubah oleh jasad hidup menjadi energi untuk tumbuh berbiak, menjalankan proses metabolisme, dan yang terbuang. Dalam dunia hewan sebagian energi hilang, misalnya, dalam bentuk tinjanya sebagian diambil oleh parasit yang terdapat dalam tubuhnya. Metabolisme hewan ini kemudian terbagi dalam beberapa komponen yang tetap dapat mempertahankan kegiatan metabolisme dasarnya.
2. Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien.
Pengertian :
Asas ini tak lain adalah hukum thermodinamika kedua, ini berarti energi yang tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat.
Contoh :
Misal energi yang diambil oleh hewan untuk keperluan hidupnya adalah dalam bentuk makanan padat yang bermanfaat. Tetapi panas yang keluar dari tubuh hewan karena lari,terbang, atau berenang terbuang tanpa guna
-
2. Pembahasan tentang Entalpi dan entropi
Untuk no urut pertanyaan mahasiswa no 51(b) dan (c),20.
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan
jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang
digunakan untuk melakukan kerja. Secara matematis, entalpi dapat dirumuskan
sebagai berikut:
di mana:
- H =
entalpi sistem (joule)
- U =
energi internal (joule)
- P =
tekanan dari sistem (Pa)
- V =
volume sistem (m2)
Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi total pada suatu sistem reaksi
(dimana rekatan dan produk reaksi dinyatakan sebagai sistem termodinamik) yang
terjadi ketika satu molekul bereaksi sempurna dengan oksigen yang terjadi pada
298K dan tekanan atmosfer 1 atm. Umumnya, nilai entalpi pembakaran dinyatakan
dalam joule atau kilojoule per
satu mol reaktan yang berekasi sempurna dengan oksigen.
Hampir semua reaksi pembakaran akan menghasilkan nilai perubahan
entalpi negatif (ΔHcomb < 0).
Perubahan entalpi pembakaran standar dinyatakan dalam or
Entropi merupakan suatu
istilah dalam hukum termodinamika yang menunjukkan suatu ukuran ketidakpastian
dari suatu sistem. Dalam penelitian ini entropy digunakan
sebagai sebuah metode pembobotan. Metode pembobotan entropy merupakan
metode pengambilan keputusan yang memberikan sekelompok kriteria, dan menaksir
preferensi suatu bobot menurut penilaian pihak manajemen perusahaan untuk
menentukan tingkat prioritas kompetitif kebutuhan pelanggan.
Konsep metode pembobotan Entropy
Saat ini entropy tidak terbatas penggunaannya
hanya dalam ilmu termodinamika saja, tetapi juga dapat diterapkan dalam bidang
lainnya. Entropy dapat diaplikasikan untuk pembobotan atribut-atribut, hal ini
dilakukan oleh Hwang dan Yoon (1981). Menurut Jean Charles Pomerol dan Sergio
Barba Romero, konsep utama dari metode ini adalah pengukuran kriteria j melalui
fungsi tertentu sesuai dengan kuantitas informasi yang diberikan. Bobot
kriteria j dinilai melalui pengukuran dispersi aksi aj. Kriteria yang paling
penting adalah criteria yang paling kuat mendiskriminasikan tiap nilai dalam
aksi-aksi aj tersebut.
Langkah – langkah pembobotan Entropy
Adapun langkah-langkah pembobotan dengan menggunakan metode entropy adalah
sebagai berikut:
1. Semua pengambil keputusan harus memberikan nilai yang
menunjukkan kepentingan suatu kriteria tertentu terhadap pengambilan keputusan.
Tiap pengambil keputusan boleh menilai sesuai preferensinya masing-masing.
Dalam penelitian ini metode penilaian adalah menggunakan angka integer ganjil
antara 1 sampai 9. Tiap angka menunjukkan tingkat kepentingan tertentu, mulai
dari angka 1, yaitu sangat tidak penting, sampai angka 9 yang menunjukkan bahwa
kriteria tersebut sangat penting
2. Kurangkan tiap angka tersebut dengan nilai paling ideal,
dalam penelitian ini adalah angka 9. Hasil pengurangan tersebut dinyatakan
dengan kij.
3. Bagi tiap nilai (kij) dengan jumlah total nilai dalam semua
kriteria
dimana m = jumlah pengambil keputusan
n = jumlah kriteria
4. Menghitung nilai entropy untuk tiap kriteria
dengan rumus berikut :
5. Hitung dispersi tiap kriteria dengan rumus berikut :
6. Karena diasumsikan total bobot adalah 1, maka untuk
mendapatkan bobot tiap kriteria, nilai dispersi harus dinormalisasikan dahulu,
sehingga :
3. Prinsip-prinsip dan penerapan termodinamika di dalam sistem
biologi dalam kehidupan sehari-hari atau untuk lingkungan.
Untuk no urut pertanyaan
mahasiswa no 1(b) dan (c), 7(c), 8(b), 9(c), 12(c), 16(b), 20(b) dan (c) untuk
hukum dan entropi sudah dibahas di atas, 21, 27(b) dan (c),25 (c), 34(b),
43(c).
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang
diperhitungkan di dalam ilmu biologi. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi
memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi
sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan
perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
1. sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
3. sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
1. sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
3. sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Semua sistem termasuk mahluk hidup harus memenuhi hukum
termodinamika. Dalam setiap proses biologis berlaku hukum kekekalan energi dan
berlaku juga hukum bertambahnya entropi alam semesta.
Mahluk hidup dapat mempertahankan keteraturan karena mahluk hidup mengambil energi dengan entropi rendah dari lingkungan dan membuang energi disipasi dengan entropi tinggi ke lingkungannya.
Mahluk hidup dapat mempertahankan keteraturan karena mahluk hidup mengambil energi dengan entropi rendah dari lingkungan dan membuang energi disipasi dengan entropi tinggi ke lingkungannya.
4. Siklus dalam termodinamika
Untuk no urut pertanyaan
mahasiswa no 7(b)
Siklus
dalam termodinamika teknik (Siklus Carnot, Rankine, Bryton, dan Rankine),
berbeda dengan proses pembentukan energi, hasil dari proses metabolisme yang
terjadi di otot, berupa kumpulan proses kimia yang mengubah bahan makanan
menjadi dua bentuk, yaitu energi mekanik dan energi panas. Proses dari pengubahan makanan dan air menjadi bentuk energi.
Adapun
penjelasan sebagai berikut:
Bahan makanan yang diproses pada sistem pencernaan yang meliputi Lambung diruai/dihaluskan menjadi seperti bubur, kemudian masuk ke usus halus untuk diserap bahan-bahan makanan tersebut yang selanjutnya masuk ke sistem peredaran darah, menuju ke sistem otot.
Begitu juga dengan udara yang dihirup melalui hidung akan masuk ke paru-paru/sistem pernafasan, dimana zat oksigen yang turut masuk ke paru-paru selanjutnya oleh paru-paru dikirim ke sistem peredaran darah. Selain itu paru-paru berfungsi juga untuk mengambil karbon dioksida dari sistem peredaran darah untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Selanjutnya oksigen yang telah berada di sistem peredaran darah dikirimkan ke sistem otot, yang akan bertemu dengan zat gizi untuk beroksidasi menghasilkan energi.
Selain menghasil energi, proses ini menghasilkan juga asam laktat yang dapat menghambat proses metabolisme pembentukan energi selanjutnya. Selama kebutuhan oksigen terpenuhi proses metabolisme, oksigen sisa yang ada di dalam darah digunakan untuk menguraikan asam laktat menjadi glikogen untuk digunakan kembali menghasilkan energi kembali.
Bahan makanan yang diproses pada sistem pencernaan yang meliputi Lambung diruai/dihaluskan menjadi seperti bubur, kemudian masuk ke usus halus untuk diserap bahan-bahan makanan tersebut yang selanjutnya masuk ke sistem peredaran darah, menuju ke sistem otot.
Begitu juga dengan udara yang dihirup melalui hidung akan masuk ke paru-paru/sistem pernafasan, dimana zat oksigen yang turut masuk ke paru-paru selanjutnya oleh paru-paru dikirim ke sistem peredaran darah. Selain itu paru-paru berfungsi juga untuk mengambil karbon dioksida dari sistem peredaran darah untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Selanjutnya oksigen yang telah berada di sistem peredaran darah dikirimkan ke sistem otot, yang akan bertemu dengan zat gizi untuk beroksidasi menghasilkan energi.
Selain menghasil energi, proses ini menghasilkan juga asam laktat yang dapat menghambat proses metabolisme pembentukan energi selanjutnya. Selama kebutuhan oksigen terpenuhi proses metabolisme, oksigen sisa yang ada di dalam darah digunakan untuk menguraikan asam laktat menjadi glikogen untuk digunakan kembali menghasilkan energi kembali.
5. Kenapa fotosintesis juga menghasilkan ATP ?serta
istilah-istilah?
Untuk no urut pertanyaan
mahasiswa no 10(b), 9(b),
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi)dengan memanfaatkan energi cahaya, proses ini akan
menghasilkan ATP dan NADPH (pada reaksi terang) karena ATP adalah zat perantara
penukar energi bebas, semua transaksi kimia di dalam sel menggunakan mata uang
energi yaitu nukleotidak Adenosin Trifosfat, yang memberi energi untuk setiap
kegiatan sel.Energi dalam sistem biologi selain panas adalah energi kimia,
energi kinetik, energi potensial.
Chemiosmosis is the
diffusion of ions across a selectively- permeable membrane.more specifically,
it relates to the generation of ATP by the movement of hydrogen ions across a
membrane during cellular respiration.
Metabolisme adalah jumlah
total dari aktivitas kimiawi dalam semua sel.
Anabolisme
adalah proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang
sederhana secara bertahap.
Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana.
Siklus Krebs adalah salah satu
rangkaian daur asam sitrat.
Ciri-ciri
dari Siklus Krebs:
1. ditemukan oleh Hans Krebs
2. terjadi reaksi Asetil Ko-A (2C) dengan Oksaloasetat (4C) menghasilkan Daur Asam Sitrat (6C)
3. berlangsung secara aerob
4. terjadi di mitokondria
5. menghasilkan:
a. 2 molekul ATP
b. 2 molekul FADH2
c. 6 molekul NADH2
d. 4 molekul CO2
1. ditemukan oleh Hans Krebs
2. terjadi reaksi Asetil Ko-A (2C) dengan Oksaloasetat (4C) menghasilkan Daur Asam Sitrat (6C)
3. berlangsung secara aerob
4. terjadi di mitokondria
5. menghasilkan:
a. 2 molekul ATP
b. 2 molekul FADH2
c. 6 molekul NADH2
d. 4 molekul CO2
Glikolisis merupakan proses pengubahan
molekul sumber energi. Respirasi adalah proses
dimana sel mendapat energy dalam bentuk ATP dari reaksi terkontrol oksigen
dan hydrogen membentuk H2O.
6. Tambahan
Adenosine Triphosphate
(ATP) adalah sebuah nukleotida yang dikenal di dunia biokimia sebagai zat yang
paling bertanggung jawab dalam perpindahan energi intraseluler. ATP mampu
menyimpan dan memindahkan energi kimia di dalam sel. ATP juga memiliki peran
penting dalam produksi nucleic acids. Molekul-molekul ATP juga
digunakan untuk menyimpan bahan pembentuk energi yang diproduksi oleh respirasi
sel.
Secara kimiawi, ATP
terdiri dari adenosine dan tiga kelompok phosphate. Rumus empirisnya adalah
C10H16N5O13P3, sedangkan rumus kimianya adalah C10H8N4O2NH2(OH)2(PO3H)3H. Massa
molekularnya adalah sebesar 507.184 u. Kelompok phosphor yang dimulai dari AMP
disebut sebagai phosphate alpha, beta dan gamma.
ATP dapat diproduksi oleh
berbagai proses dalam sel, biasanya di mitokondria dengan oxydative
phosphorylation yang mendapat pengaruh katalis oleh ATP
synthase, atau pada tanaman terjadi di kloroplas dengan proses
fotosintesis. Bahan bakar utama bagi pembentukan ATP adalah glukosa dan fatty
acids. Awalnya, glukosa dipecah menjadi piruvat di cytosol. Dua molekul ATP
terbentuk dari setiap molekul glukosa. Tahap akhir dari pembentukan ATP terjadi
di mitokondrion dan bisa menghasilkan hingga 36 ATP.
Total jumlah ATP pada
tubuh manusia adalah sekitar 0,1 mol. Energi yang digunakan oleh sel-sel tubuh
manusia dihasilkan dari hidrolisis ATP sebesar 200-300 mol setiap harinya.
Artinya, setiap molekul ATP didaur ulang 2000-3000 kali setiap harinya. ATP
tidak dapat disimpan, karena itu, produksinya harus selalu mengikuti
penggunaannya.
Sel-sel hidup memiliki
nukleotid triphosphate lain yang juga berenergi tinggi, misalnya guanosine
triphosphate. Antara ATP dan zat-zat triphosphate semacam ini, energi dapat
dengan mudah dipindahkan dengan reaksi-reaksi seperti yang dikatalisasi
oleh nucleoside diphosphokinase : Energi dilepaskan ketika
hidrolisis dari ikatan phosphate-phosphate terjadi. Energi ini dapat digunakan
oleh berbagai jenis enzim, protein-protein penggerak, dan protein-protein
transpor untuk menyelesaikan kerja sel-sel tersebut. Di sisi lain, hidrolisis
tersebut juga menghasilkan phosphate inorganik dan adenosine diphosphate (ADP),
yang bisa dipecah lagi menjadi ion phosphate lain dan adenosine monophosphate
(AMP). ATP juga dapat dipecah langsung menjadi AMP, dengan pembentukan
pyrophosphate. Reaksi ini juga memberikan keuntungan sebagai sebuah proses
irreversibel yang sangat efektif dalamaqueous solution.
Reaksi ADP dengan GTP
ADP + GTP ---> ATP +
GDP
Pembentukan ATP dari Glukosa
1. Glikolisis.
a. Glikolisis aerob.
Reaksi keseluruhan gliolisis aerob adalah:
a. Glikolisis aerob.
Reaksi keseluruhan gliolisis aerob adalah:
Glukosa + 2 NAD+ + 2 Pi +
2 ADP ? 2 piruvat + 2 NADH + 4H+ + 2 ATP + 2 H2O
Bila sel mempunyai
kapasitas oksidasi yang tinggi, dalam hal ini tersedia sejumlah mitokondria,
enzim-enzim mitokondria dan oksigen. NADH akan ditransfer ke rantai transport
electron mitokondria dan piruvat akan dioksidasi lengkap menjadi CO2 via siklus
asam trikarboksilat (TCA).
Membran mitokondria impermiabel untuk NADH, karena itu transfer ekivalen tereduksi dari sitosol ke dalam mitokondria memerlukan mekanisme shuttle (ulang-alik), baik proses ulang-alik malat-aspartat maupun ulang-alik gliserol 3-fosfat. (lihat gambar 1.1)
Dalam oksidasi aerobic glukosa menjadi piruvat dan subsekuen oksidasi menjadi CO2, permolekul glukosa menghasilkan fosfat energi tinggi sebesar 38 ATP. (lihat table 1.1)
Membran mitokondria impermiabel untuk NADH, karena itu transfer ekivalen tereduksi dari sitosol ke dalam mitokondria memerlukan mekanisme shuttle (ulang-alik), baik proses ulang-alik malat-aspartat maupun ulang-alik gliserol 3-fosfat. (lihat gambar 1.1)
Dalam oksidasi aerobic glukosa menjadi piruvat dan subsekuen oksidasi menjadi CO2, permolekul glukosa menghasilkan fosfat energi tinggi sebesar 38 ATP. (lihat table 1.1)
Tabel 1.1 Pembentukan
ikatan energi tinggi dalam katabolisme per molekul glukosa pada kondisi aerobik
Jalur Katalisator reaksi Cara pembentukan Jumlah ikatan energi tinggi
Glikolisis aerob Gliseraldehid 3-P Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Fosfogliseratkinase Oksidasi pada tingkat substrat (2x1) 2
Piruvatkinase Oksidasi pada tingkat substrat (2x1) 2
10
Pemakaian ATP pada reaksi yang dikatalisis heksokinase dan fruktokinase (2x1) -2
Subtotal 8
Siklus TCA Piruvat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Isositrat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
?-ketoglutarat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Substrat tiokinase Oksidasi pada tingkat substrat (2x1) 2
Suksinat DH Oksidasi 2 FADH oleh rantai respirasi (2x2) 4
Malat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Subtotal 30
Total 38
Jalur Katalisator reaksi Cara pembentukan Jumlah ikatan energi tinggi
Glikolisis aerob Gliseraldehid 3-P Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Fosfogliseratkinase Oksidasi pada tingkat substrat (2x1) 2
Piruvatkinase Oksidasi pada tingkat substrat (2x1) 2
10
Pemakaian ATP pada reaksi yang dikatalisis heksokinase dan fruktokinase (2x1) -2
Subtotal 8
Siklus TCA Piruvat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Isositrat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
?-ketoglutarat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Substrat tiokinase Oksidasi pada tingkat substrat (2x1) 2
Suksinat DH Oksidasi 2 FADH oleh rantai respirasi (2x2) 4
Malat DH Oksidasi 2 NADH oleh rantai respirasi (2x3) 6
Subtotal 30
Total 38
b. Glikolisis Anaerob
Pada kondisi kapasitas oksidatif oleh sel mitokondria terbatas atau karena ketidakadaan oksigen, NADH yang dihasilkan glikolisis direoksidasi melalui perubahan piruvat menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase.
Perubahan glukosa menjadi laktat tersebut disebut glikolisis anaerob, yang maksudnya proses ini tidak memerlukan molekul oksigen.
Pada kondisi kapasitas oksidatif oleh sel mitokondria terbatas atau karena ketidakadaan oksigen, NADH yang dihasilkan glikolisis direoksidasi melalui perubahan piruvat menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase.
Perubahan glukosa menjadi laktat tersebut disebut glikolisis anaerob, yang maksudnya proses ini tidak memerlukan molekul oksigen.
Reaksi keseluruhannya:
Glukosa + 2 ADP + 2 Pi ?
2 laktat + 2 ATP + 4 H+ +2 H2O
Energi yang dihasilkan
dari glikolisis anaerobic hanya 2 molekul ATP permolekul glukosa, jauh lebih
sedikit jika dibandingkan dengan kondisi aerobic. (lihat table 1.2)
Tabel 1.2 Pembentukan
ikatan energi tinggi dalam katabolisme per molekul glukosa pada kondisi anaerobik
Jalur Katalisator reaksi Cara pembentukan Jumlah ikatan energi tinggi
Glikolisis anaerob Fosfogliseratkinase Oksidasi pada tingkat fosfat (2x1) 2
Piruvatkinase Oksidasi pada tingkat fosfat (2x1) 2
4
Pemakaian ATP pada reaksi yang dikatalisis heksokinase dan fosfofruktokinase (2x1) -2
Total 2
Jalur Katalisator reaksi Cara pembentukan Jumlah ikatan energi tinggi
Glikolisis anaerob Fosfogliseratkinase Oksidasi pada tingkat fosfat (2x1) 2
Piruvatkinase Oksidasi pada tingkat fosfat (2x1) 2
4
Pemakaian ATP pada reaksi yang dikatalisis heksokinase dan fosfofruktokinase (2x1) -2
Total 2
c. Regulator Glikolisis
Fungsi utama glikolisis adalah menghasilkan energi dalam bentuk ATP, maka bila ATP sudah cukup untuk tubuh, glikolisis akan dihentikan. Proses ini dikendalikan melalui enzim-enzim dalam jalur glikolisis yaitu heksokinase, fosfofruktokinase, dan piruvatkinase.
Heksokinase dihambat oleh substrat glukosa 6-P melalui hambatan umpan-balik. Fosfofruktokinase dihambat oleh ATP dan sitrat. Piruvatkinase dihambat oleh ATP dan alanin.
Fungsi utama glikolisis adalah menghasilkan energi dalam bentuk ATP, maka bila ATP sudah cukup untuk tubuh, glikolisis akan dihentikan. Proses ini dikendalikan melalui enzim-enzim dalam jalur glikolisis yaitu heksokinase, fosfofruktokinase, dan piruvatkinase.
Heksokinase dihambat oleh substrat glukosa 6-P melalui hambatan umpan-balik. Fosfofruktokinase dihambat oleh ATP dan sitrat. Piruvatkinase dihambat oleh ATP dan alanin.
d. Inhibitor glikolisis
Sering disebut sebagai racun jalur glikolisis: 2-deoksiglukosa, reagen sulfhidril, fluoride, dan arsenat. 2-deoksiglukosa merupakan substrat untuk heksokinase yang mirip glukosa. Reagen sulfhidril seperti iodoasetat akan menginaktivasi gliseraldehid 3-P dehidrogenase. Fluorida menghambat enolase denga mengintervensi kompleks enzim substrat. Arsenat mengsubstitusi fosfat anorganik pada reaksi yang dikatalisis gliseraldehid 3-P dehidrogenase sehingga tidak terbentuk 1,3-bifosfogliserat.
Sering disebut sebagai racun jalur glikolisis: 2-deoksiglukosa, reagen sulfhidril, fluoride, dan arsenat. 2-deoksiglukosa merupakan substrat untuk heksokinase yang mirip glukosa. Reagen sulfhidril seperti iodoasetat akan menginaktivasi gliseraldehid 3-P dehidrogenase. Fluorida menghambat enolase denga mengintervensi kompleks enzim substrat. Arsenat mengsubstitusi fosfat anorganik pada reaksi yang dikatalisis gliseraldehid 3-P dehidrogenase sehingga tidak terbentuk 1,3-bifosfogliserat.
e. Energetika Oksidasi
Glukosa
Di dalam calorimeter, pembakaran 1 molekul glukosa menjadi CO2 dan air akan membebaskan sekitar 2870 kJ dalam bentuk panas. Di dalam jaringan, sebagian energi tidak hilang dalam bentuk panas tetapi dalam bentuk ikatan fosfat energi tinggi sebanyak 38 ATP. Energi dalam bentuk ATP dihasilkan melalui fosforilasi oksidatif di dalam rantai respirasi dan melalui fosforilasi pada tingkat substrat (lihat table 1.1 dan 1.2)
Bila setiap ikatan energi tinggi sebanding dengan 36,8 kJ, maka energi yang diperoleh dalam bentuk ATP sebesar 38x36,8 kJ atau sama dengan 1398,4 kJ. Bila dibandingkan dengan energi yang dihasilkan di dalam calorimeter, maka energi yang diperoleh dalam bentuk ATP hanya sekitar 48,72 %.
Di dalam calorimeter, pembakaran 1 molekul glukosa menjadi CO2 dan air akan membebaskan sekitar 2870 kJ dalam bentuk panas. Di dalam jaringan, sebagian energi tidak hilang dalam bentuk panas tetapi dalam bentuk ikatan fosfat energi tinggi sebanyak 38 ATP. Energi dalam bentuk ATP dihasilkan melalui fosforilasi oksidatif di dalam rantai respirasi dan melalui fosforilasi pada tingkat substrat (lihat table 1.1 dan 1.2)
Bila setiap ikatan energi tinggi sebanding dengan 36,8 kJ, maka energi yang diperoleh dalam bentuk ATP sebesar 38x36,8 kJ atau sama dengan 1398,4 kJ. Bila dibandingkan dengan energi yang dihasilkan di dalam calorimeter, maka energi yang diperoleh dalam bentuk ATP hanya sekitar 48,72 %.
Efisiensi energi dan
exergi secara optimal dengan hukum termodinamika
Sepertinya telah menjadi
kodrat manusia di dunia ini apabila sesuatu itu tersedia secara melimpah dan
murah, maka penggunaannya pun cenderung boros atau tidak memperhatikan
efisiensi. Hal tersebut juga berlaku dalam penggunaan di bidang energi terutama
untuk penggunaan jenis energi yang vital bagi manusia dan pembangunan yaitu
energi listrik dan bahan bakar minyak (BBM).
Di Indonesia, fenomena
diatas pun telah lama terjadi. Selama ini rakyat Indonesia telah dimanjakan
dengan biaya listrik dan harga BBM murah, sehingga menimbulkan suatu argumen
bahwa energi berada dalam jumlah melimpah. Secara tidak langsung, hal ini telah
menumbuhkan perilaku pola konsumsi yang konsumtif/boros dan tidak terkendali
dari sebagian besar rakyat Indonesia terhadap penggunaan energi. Akibat dari
pemborosan tersebut, Indonesia diprediksi oleh para ahli energi pada kurun
waktu 15-20 tahun mendatang akan mengalami krisis energi.
Ditengah prediksi yang
mencemaskan itu, maka masalah energi secara umum menjadi krusial untuk
disiasati. Berbagai solusi dan alternatif telah ditawarkan oleh banyak para
ahli, baik berupa pendiversifikasian energi, penggunaan energi alternatif,
ataupun dengan konservasi energi. Secara umum semua solusi yang ditawarkan
adalah tepat. Tetapi apabila tidak diikuti dengan adanya efisiensi energi oleh
masyarakat, pemerintah ataupun industri, maka semua solusi tersebut bukanlah
sebuah solusi pemecahan yang tuntas dan berkelanjutan.
Prinsip dasar dari
efisiensi energi adalah menggunakan jumlah energi yang sedikit tetapi tujuan
atau hasil yang didapat sangat maksimal. Dalam upaya efisiensi energi ini,
kajian kimia dan fisika terutama pada hukum Termodinamika yang membahas masalah
energi telah memberikan konsep ilmiah yang berguna dalam upaya efisiensi energi
secara tepat guna dan optimal. Namun sayang terkadang para pembuat kebijakan
energi di negeri ini sering melupakan tentang fenomena tersebut.
Konsep Efisiensi dalam
Hukum Termodinamika
Untuk merancang sebuah
perencanaan yang optimal dalam memanfaatkan energi, berbagai konsep telah
dikembangkan, yang salah satunya adalah dengan analisis energi dan analisis
exergi yang berdasarkan pada hukum Termodinamika. Untuk analisis energi,
konsepnya terfokus pada hukum ke-1 Termodinamika sedangkan analisis exergi
terfokus pada hukum ke-2 Termodinamika.
Disebutkan dalam hukum
ke-1 Termodinamika bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam pendekatan hukum ke-1
ini, strategi efisiensi energi lebih cenderung pada pemanfaatan sumber daya
energi secara efisien. Efisien yang dimaksud disini adalah penggunaan
sumber-sumber energi disesuaikan dengan kualitas yang dibutuhkan. Dengan
menyesuaikan sumber-sumber energi dengan penugasannya sehingga dapat mencegah
pemborosan penggunaan energi berkualitas tinggi hanya untuk tugas yang
berkualitas rendah. Kelemahan pada pendekatan hukum ke-1 Termodinamika ini
terletak pada hukum ini tidak memperhitungkan terjadinya penurunan kualitas
energi.
Untuk itu, pendekatan
hukum ke-2 Termodinamika telah memberikan konsep efisiensi yang lebih baik.
Dalam hukum ke-2 Termodinamika atau dikenal juga sebagai hukum degradasi energi
dikemukakan bahwa tidak ada proses pengubahan energi yang efisien sehingga
pastilah akan terjadi penurunan kualitas energi didalamnya. Kualitas energi ini
disebut sebagai exergi. Exergi ini dapat ditransfer di antara sistem dan dapat
dihancurkan oleh irreversibiltas di dalam sistem. Dalam pendekatan hukum ke-2
Termodinamika ini strategi efisiensi energi yang direkomendasikan adalah
pemanfaatan energi secara optimal termasuk di dalamnya pemanfaatan
exergi-exergi. Sehingga dalam pendekatan ini diharapkan tidak ada energi dan
exergi yang terbuang percuma ke lingkungan.
Dari kedua analisis
diatas yaitu analisis energi dan exergi. Diketahui bahwa hasil dari analisis
exergi lebih mempunyai dampak secara signifikan dalam upaya efisiensi energi
dan exergi secara optimal dibandingkan analisis energi. Beberapa kelebihan
analisis exergi dibandingkan analisis energi menurut Agus Sugiyono (2000)
adalah (1) lebih akurat dalam membuat desain yang optimal bagi proses industri
maupun pembangkit listrik, (2) lebih teliti dalam menentukan energi yang hilang
dalam proses maupun yang dibuang ke udara, dan terakhir (3) dapat menentukan
kualitas energi. Jelasnya adalah memaksimalkan efisiensi hukum ke-2
Termodinamika akan mendorong strategi yang lebih baik daripada memaksimalkan
efisiensi hukum ke-1 Termodinamika.
Contoh sederhana dalam
membedakan kedua strategi antara hukum ke-1 dan 2 Termodinamika adalah dalam
hal evaluasi penggunaan listrik untuk pemanas ruangan. Pendekatan hukum ke-1
Termodinamika hanya akan memberikan strategi efisiensi energi dengan cara
merekomendasikan penggunaan peralatan pemanas ruangan yang efisien. Sedangkan
hukum ke-2 Termodinamika menilai bahwa penggunaan listrik untuk pemanas ruangan
termasuk dalam kategori pemborosan energi. Hal ini karena energi panas termasuk
dalam kategori energi berkualitas rendah. Tugas dan kebutuhan energi kualitas
rendah seperti pemanas ruangan ini dapat diperoleh lebih efisien dan murah
dengan cara lain.
Di beberapa gedung
perkantoran di beberapa negara maju, untuk memanaskan ruangan, energi panas
tersebut dapat diperoleh dengan cara menangkap limbah panas yang dipancarkan
dari peralatan kantor seperti komputer, mesin photocopy, dan lampu.
Beberapa contoh lain yang sejenis dari strategi hukum ke-2 Termodinamika
mengenai energi panas adalah dalam hal evaluasi penggunaan water heater (pemanas
air), dimana untuk memanaskan air kita tidak lagi perlu menggunakan listrik,
tetapi memanfaatkan limbah panas dari mesin Air Conditioner (AC)
ataupun contoh lain adalah pemanfaatan limbah panas dari mesin generator
listrik berbahan bakar solar untuk memanaskan air di bak mandi. Jadi dalam hal
ini energi listrik yang merupakan energi dengan kualitas tinggi tetap
dipertahankan untuk melakukan suatu kerja dengan kualitas yang sepadan.
Sedangkan energi-energi listrik yang telah terkonversi menjadi energi panas,
tidak begitu saja terbuang percuma ke lingkungan, tetapi dimanfaatkan untuk hal
lain yang sepadan dengan kualitas energinya. Sehingga dengan cara ini
pemanfaatan energi benar-benar dikelola secara optimal.
Lebih lanjut, dalam
contoh skala yang lebih besar, semisal dalam suatu kota di pegunungan yang
memerlukan kapasitas pemanas ruangan, strategi hukum ke-1 Termodinamika akan
terdiri dari (1) penggunaan pemanas listrik yang sangat efisien, dan (2)
membangun banyak pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Hal yang berbeda akan
diberikan oleh hukum ke-2 Termodinamika yang akan terdiri dari (1) identifikasi
sumber-sumber energi kualitas rendah dalam struktur lokal yang bisa dipanaskan
dan (2) cara-cara menyalurkan sumber-sumber tersebut. Dari kasus-kasus diatas
diketahui bahwa memaksimalkan efisiensi hukum ke-2 Termodinamika akan
menghasilkan dampak yang lebih baik terhadap penentuan kebijakan di bidang
energi.
Sejauh ini, penggunaan
analisis exergi yang berdasarkan pada hukum ke-2 Termodinamika ini telah banyak
diterapkan di berbagai proses industri maupun di pembangkit-pembangkit listrik.
Untuk membuat model dalam analisis exergi ini melibatkan variabel-variabel data
yang sangat banyak dan berinteraksi dengan persamaan yang kompleks. Penggunaan
data-data primer tentang energi yang rinci dan konsisten, sangatlah diperlukan
dalam mendukung pembuatan model exergi untuk kemudian dintreprestasi lebih
lanjut untuk menentukan langkah-langkah efisiensi yang harus dilakukan. Tetapi
jika data-data tersebut sulit diperoleh maka penggunaan data-data sekunder yang
diturunkan dari data-data non energi dapatlah digunakan. Beberapa data yang
diperlukan adalah pendapatan daerah, pendapatan sektor industri, jumlah rumah
tangga, jumlah angkutan umum, penjualan listrik dari PLN dan data produksi dari
sektor pertanian.
Hukum Termodinamika yang
telah kita pelajari dalam bangku-bangku perkuliahan secara tersirat telah
memberikan sebuah konsep yang unik dalam upaya efisiensi energi yang perlu
terus kita gali dan kembangkan. Geliat perkembangan di bidang termodinamika
dewasa ini terus melaju dan dinamis, termasuk diperkenalkannya konsep emergy (embodied
energy) atau energi yang telah disertakan dalam suatu benda oleh H. T Odum
dari Environmental Enginering Sciences University of Florida. Yang menurut
beberapa pakar dibidang ini lebih baik daripada konsep exergy terutama bila
merujuk pada sifat heterogenitas dari sistem. Akan tetapi di Indonesia sangat
sedikit sekali bahkan bisa dikatakan tidak ada peneliti yang mengkaji dan
menerapkan konsep emergy ini. Sehingga penggunaan konsep exergy di Indonesia
masih layak untuk tetap diaplikasikan.
Metabolisme mahluk hidup
semua
berbeda- inilah
artikel tentang Metabolisme
Semua mahkluk hidup memerlukan energi. Energi itu
digunakan untuk tumbuh, bergerak, mencari makanan, mengeluarkan sisa-sisa
makanan, menanggapi rangsangan, dan reproduksi. Tanpa energi, semua proses
kehidupan akan terhenti. Sumber energi utama bagi makhluk hidup di bumi adalah matahari. Energi
matahari dimanfaatkan tumbuhan hijau untuk fotosintesis, kemudian energi itu
diubah ke dalam bentuk persenyawaan kimia, yaitu dalam bentuk gula. Gula diubah
menjadi amilum, protein, lemak, dan berbagai bentuk persenyawaan organik.
Persenyawaan kimia ini menjadi bahan makanan bagi mahkluk hidup lain yang heterotrof. Semua mahkluk
hidup, baik tumbuhan atau hewan memanfaatkan karbohidrat untuk dioksidasi
menjadi energi, karbon dioksida, dan air. Jadi, energi matahari ditangkap oleh
tumbuhan dan diubah menjadi persenyawaan kimia. Selanjutnya, energi kimia yang
tersimpan dalam tumbuhan berpindah ke makhluk hidup yang lain pada saat
tumbuhan dimakan oleh makhluk hidup tersebut. Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi perombakan berbagai senyawa
kimia untuk berbagai keperluan hidupnya.
Menurut
hukum termodinamika, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dilenyapkan.
Akan tetapi, energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain, yang
disebut transformasi energi.
Dalam proses transformasi energi pada makhluk hidup, sebagian energi diubah
menjadi energi panas, misalnya panas tubuh hewan atau manusia. Sebagian energi
diubah ke dalam bentuk senyawa kimia yang lain. Jika makhluk hidup mati, maka
semua energi panas dibebaskan ke lingkungan.
Makhluk
hidup mampu melakukan transformasi energi melalaui proses metabolisme yang berlangsung di dalam sel tubuh.
Pengertian Metabolisme
Salah
satu tanda yang menunjukkan gejala hidup pada makhluk hidup adalah melakukan
metabolisme. Metabolisme secara harfiah mempunyai arti “perubahan” (bahasa
Yunani metabole = berubah) yang dipakai untuk
menunjukkan semua perubahan kimia an energi yang terjadi di dalam tubuh, atau
secara sederhana adalah penggunaan makanan oleh tubuh.
Secara
keseluruhan, metabolisme dikaitkan dengan pengaturan sumber daya materi dan
energi. Beberapa jalur metabolisme membebaskan energi dengan cara merombak
molekul-molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses ini
disebut katabolisme.
Proses utama dari katabolisme adalah respirasi seluler. Pada proses respirasi
seluler, glukosa dan bahan organik lainnya dirombak menjadi karbon dioksida dan
air. Sebaliknya, anabolisme memakai energi untuk membangun molekul
kompleks dari molekul-molekul yang lebih sederhana. Salah satu contoh
anabolisme adalah sintesis protein dari asam amino.
Pada
makhluk hidup, banyak reaksi kimia yang terjadi secara simultan. Jika kita
melihat reaksi kimia tersebut satu per satu, akan sulit memahami aliran energi
yang terjadi di dalam sel. Namun demikian, ada panduan yang penting untuk
memahami metabolisme sel, yaitu sebagai berikut.
1. Semua reaksi kimia yang terjadi
didalam sel melibatkan enzim.
2. Reaksi-reaksi tersebut
melibatkan perubahan senyawa dalam suatu serial atau lintasan. Lintasan dapat
berupa lintasan lurus (linear) atau melingkar (siklik)
Metabolisme
dilakukan untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan,
membentuk struktur sel, merombak struktur sel, memasukkan atau mengeluarkan
zat-zat, melakukan gerakan, dan menanggapi rangsangan. Dapat dibayangkan bahwa
kesibukan molekul-molekul di dalam sel berlangsung dalamdua kegiatan besar:
menyusun ion atau molekul menjadi molekul-molekul yang lebih besar, dan menguraikan
senyawa-senyawa menjadi molekul yang lebih kecil. Jadi, di dalam sel terdapat
“mesin” kehidupan yang rumit.
Reaksi-reaksi
yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup terjadi secara optimal pada suhu
27° C
(suhuh ruang), misalnya pada tubuh tumbuhan dan hewan berdarah dingin
(poikiloterm); atau pada suhu 37° C, misalnya di dalam tubuh hewan berdarah
panas (homoioterm). Pada suhu tersebut, proses oksidasi akan berjalan lambat.
Agar reaksi-reaksi berjalan lebih cpat diperlukan katalisator. Katalisator adalah
zat yang dapat mempercepat reaksi, tetpai zat itu sendiri tidak ikut bereaksi.
Katalisator did lam sel makhluk hidup disebut biokatalisator. Contoh
biokatalisator adalah enzim dan berbagai molekul RNA yang disebut ribozim.
Enzim
Metabolisme
bahan-bahan makanan, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak, akan menghasilkan
CO2, H2O, dan energi yang diperlukan oleh tubuh dalam bentuk ATP. Dari ketiga
bahan makanan tersebut, penghasil energi yang paling mudah dicerna oleh tubuh
adalah karbohidrat. Metabolisme sangat bergantung pada peran enzim. Enzim
berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh makhluk hidup,
tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
Enzim
merupakan pengatur suatu reaksi. Berikut ini adalah contoh reaksi yang diatur
oleh enzim.
maltase
Maltose ß---à 2 glukosa
(substrat) (enzim) (produk)
Bahan
tempat enzim bekerja disebut substrat.
Dalam contoh reaksi diatas, substratnya adalah maltosa. Bahan baru atau materi
yang dibentuk sebagai hasil reaksi disebut produk. Dalam contoh reaksi di atas hanya
ada satu produk, yaitu glukosa. Enzim yang mengkatalisis reaksi tersebut adalah
maltase.
Reaksi
tersebut dapat berlangsung ke arah sebaliknya. Dengan kata lain, reaksinya dua
arah (reversible), yaitu maltose dapat berubah menjadi glukosa atau glukosa
dapat berubah menjadi maltosa. Enzim maltase bekerja pada kedua reaksi
tersebut. Jika terdapat maltosa lebih banyak daripada glukosa. Reaksi
berlangsung dari kiri ke kanan. Sebaliknya, jika terdapat glukosa daripada
maltosa, reaksi berlangsung dari kanan ke kiri.
Struktur Enzim
Enzim
merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari
molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu di bagian yang
disebut sisi aktif (active site).
Beberapa
enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetikagar dapat
bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebutholoenzim.
Secara
kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagian bukan protein.
· Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas
asam-asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya
terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
· Bagian yang bukan protein
disebut gugus prostetik,
yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul anorganik
disebut kofaktor, misalnya
besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa organik kompleks
disebut koenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1),
riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5),
niasin (asam nikotinat), pridoksin (vitamin B6), biotin, asam folat,
dan kobalamin (vitamin B12).
Umumnya,
baik koenzim maupun kofaktor terikat kuat pada molekul protein enzim. Akan
tetapi, ada beberapa enzim yang tidak mengikat kuat gugus prostetiknya. Suatu
enzim yang dalam bekerja membutuhkan bantuan gugus prostetik, tidak dapat
bekerja jika gugus prostetik ini tidak ada. Pada manusia, kekurangan gugus
prostetik dapat menyebabkan kelainan metabolisme.
Ciri-ciri enzim
Ciri-ciri
enzim adalah merupakan biokatalisator, protein, bekerja secara khusus,
diperlukan dalam jumlah sedikit, dapat bekerja secara bolak-balik, dapat
digunakan berulang kali, rusak oleh panas, dan kerjanya dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan.
Biokatalisator
Reaksi-reaksi
di dalam tabung reaksi sering kali merlukan katalisator untuk mempercepat
proses reaksi. Didalam sel juga terdapat katalisator, salah satunya adalah
enzim. Enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel makhluk hidup sehingga disebut
sebagai biokatalisator.
Protein
Enzim
adalah suatu protein. Dengan demikiana, sifat-sifat enzim sama dengan protein,
yaitu dapat rusak pada suhu tinggi dan terpengaruh oleh pH.
Bekerja
secara khusus
Enzim
bekerja secara khusus, artinya enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi
tertentu, tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat yang terpengaruh oleh
enzim disebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam
zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
Kekhususan
enzim dengan substrat dapat dibayangkan seperti hubungan antara gembok dengan
anak kunci, setiap gembok memiliki anak kunci tersendiri. Demikian pula enzim,
memiliki bagian aktif tertentu yang hanya cocok untuk substrat tertentu pula.
Dapat
Digunakan berulang kali
Enzim
dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi
reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali, selama enzim itu sendiri
tidak rusak. Jika molekul enzim rusak, enzim tersebut harus diganti. Oleh
karena itu, enzim pun hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.
Rusak
oleh Panas
Enzim
rusak oleh panas karena enzim adalah suatu protein. Rusaknya enzim oleh panas
disebut denaturasi. Kebanyakan enzim rusak pada suhu di atas 50°C. Jika telah rusak,
enzim tidak dapat berfungsi lagi walaupun pada suhu normal.
Tidak
Ikut Bereaksi
Enzim
hanya diperlukan sebagai pemercepat reaksi, namun molekul enzim itu sendiri
tidak ikut bereaksi. Peranan enzim dalam reaksi dapat digambarkan sebagai
berikut.
Substrat
+ enzim ----> produk + enzim
Bekerja
Dapat Balik
Umumnya,
enzim bekerja secara dapat balik. Artinya, suatu enzim dapat bekerja
menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain, dan sebaliknya dapat
pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
Kerja
Enzim Dipengaruhi Faktor Lingkungan
Faktor
lingkungan yang berpengaruh pada kerja enzim adalah suhu, pH, zat penghambat
(inhibitor), dan aktivator.
· Suhu: Enzim bekerja optimal
pada suhu 30°C atau pada suhu tubuh dan akan rusak pada suhu tinggi. Biasanya,
enzim bersifat nonaktif pada suhu rendah (0 C atau di bawahnya), tetapi tidak
rusak.jika suhunya kembai normal, enzim mampu bekerja kembali. Sementara pada
suhu tinggi, enzim rusak dan tidak dapat berfungsi lagi.
· pH: Enzim bekerja optimal pada
pH tertentu.
· Zat penghambat (inhibitor):
Beberapa zat dapat dapat menghambat kerja enzim sehingga disebut inhibitor.
Kadang kala, hasil akhir (produk) dapat menjadi inhibitor. Hasil akhir yang
menumpuk menyebabkan enzim sulit
“bertemu” dengan substrat.
Semakin
menumpuk hasil akhir, semakin lambat kerja enzim.
· Aktivator: Kebalikan dari
inhibitor, aktivator bekerja menggiatkan enzim. Aktivator berikatan dengan
salah satu sisi enzim sehingga enzim tetap berada dalam bentuk aktifnya.
Penamaan Enzim
Enzim
diberi nama sesuai dengan substratnya, dan diberi akhiran-ase. Contohnya
sebagai berikut.
· Enzim selulase adalah enzim yang dapat menguraikan
selulosa.
· Enzim lipase menguraikan lipid atau lemak
· Enzim protease menguraikan protein.
· Enzim karbohidrase menguraikan karbohidrat.
Karbohidrase
merupakan suatu kelompok enzim. Enzim yang termasuk karbohidrase adalah amilase
dan maltase. Amilase menguraikan amilum (tepung) menjadi maltosa. Maltase
menguraikan maltosa menjadi glukosa.
Ada dua tata cara penamaan enzim, yaitu
secara sistematik (didasarkan atas reaksi yang terjadi) dan trivial (nama
singkat).
Contoh
: ATP +
glukosa à ADP +
glukosa 6-fosfat
Nama sistematik : Glukosa 6-fosfatase
Nama trivial : Heksokinase
Cara Kerja Enzim
Molekul
selalu bergerak dan bertumbukan satu sama lain. Jika suatu molekul substrat
menumbuk molekul enzim yang tepat, substrat akan menempel pada enzim. Tempat
menempelnya molekul substrat pada enzim disebut sisi aktif. Kemudian terjadi
reaksi dan terbentuk molekul produk. Ada dua teori mengenai kerja enzim, yaitu
teori lock and key (gembok-anak kunci) dan induced fit(kecocokan
terinduksi).
Teori
Gembok Anak Kunci
Sisi
aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis
substrat saja. Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok
dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik.
Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan
berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini
tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika
enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah
sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang
sama.
Teori
Induced Fit
Reaksi
antara substrat dengan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat
terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel
dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat.
Ketika
substrat memasuki sisi aktif enzim, maka enzim akan terinduksi dan kemudian
mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang
semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemudian terjadi pengikatan
substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk
kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat
substrat baru.
TUGAS THERMODINAMIKA
Nama : Myrta Ferdina
NIM :
H1E107027
1.
Muzwar Rusadi
a Termodinamika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang
semacam terobosan – terobosan dalam membantu semua aktivitas manusia. Dan
termodinamilka dalam system biologi berarti merupakan pencapaian dari hasil –
hasil yang telah dihasikan dari ilmu termodinamika dan menerapkannya demi
kepentingan yang bersifat biologis. Misalnya
saja dengan adanya beberapa teori serta alat yang dapat membantu menjelaskan
system dalam proses bernapas. Saya juga mendapat beberapa dari mempelajari
berbagai siklus, seperti siklus carnot dan siklus brayton misalnya.
b.
Saya belum tau banyak mengenai manfaat dari belajar termodinamika dalam system
biologis, kemana saya bias menerapkannya, dan saya belum mengetahui tentang apa
sebenarnya termodinamika dalam system biologi ini hingga menjadi mata kuliah di
teknik lingkungan.
c. Saya ingin mengetahui apa yang belum
saya ketahui dinomor 2.
Tanggapan :
a.
Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika
berasal. Sedangkanthermodinamika
dalam sistem biologi atau yang disebut dengan Bioenergetika atau termodinamika
biokimia adalah ilmu pengetahuan mengenai perubahan energi yang menyertai
reaksi biokimia. Sistem nonbiologik dapat menggunakan energi panas untuk
melangsungkan kerjanya. Sedangkan sistem biologik bersifat isotermik dan
menggunakan energi kimia untuk memberikan tenaga bagi proses kehidupan.
Siklus
dalam termodinamika teknik terdiri dari siklus carnot, rankine, dan bryton.
Sedangkan dalam sistem biologi terdapat siklus krebs yang terjadi dalam proses
metabolisme tubuh.
b. Manfaat belajar thermodinamika dalam
sistem biologi adalah kita akan tahu bahwa Pengaturan konversi atau
pemindahan energi mengikuti hukum termodinamika. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
c. Sudah terjawab pada soal nomor 2.
2. Ainal Mutaqqin
a.
Sepengetahuan saya dalam termodinamika system biologi itu meliputi penggunaan
enargi dan enzim, dimana penggunaan energy dan enzim tersebut berlangsung pada
proses respirasi, proses glikolisis, proses transport electron, dll. Yang mana
ujung dari proses tersebut menghasilkan energi yang digunakan untuk kita
beraktivitas sehari-hari. Dalam menghasilkan energy itu meliputi bermacam
prosesdan penggunaan macam enzim. Didalamnya juga terdapat yang disebut
anabolisme dan katabolisme.
b.
Yang belum saya ketahui adalah bagaimana jalan proses termodinamika tersebut
dan apakah termodinamika seperti ini dapat diaplikasikan pada sesuatu yang lain
( maksudnya makhluk hidup yang lain seperti hewan ).
c.
Yang ingin saya ketahui apakah termodinamika tersebut dapat berkembang/upgrade
dirinya sendiri.
Tanggapan
:
a. Jawaban sudah cukup
jelas
b. Termodinamika dapat diaplikasikan
pada mesin pendingin, mesin pemanas, apabila pada makhluk hidup yaitu proses
metabolisme tubuh.
c. Thermodinamika tidak dapat berkembang sendiri tanpa adanya
media, misalnya pada thermodinamika teknik hanya dapat berkembang apabila
digabungkan dalam suatu mesin tertentu, sedangkan dalam biologi, thermodinamika
dapat berkembang karena adanya metabolisme sel.
3. M. Erwan Dhany
a. Yang saya ketahui
tentang termodinamika dalam system biologi hanya sedikit seperti adanya
metabolisme dalam termodinamika dan itupun saya tidak begitu mengetahui
banyak tentang hal tersebut.
b.
Banyak hal yang tidak saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi,
baik itu peranannya atau yang lain. Oleh karena itu saya ingin tahu lebih
banyak lagi mengenai hal-ahl tersebut.
c.
Saya ingin mengetahui leih banyak mengenai termodinamika dalam system biologi
dalam penerapan kehidupan dizaman ini. Serta hal positif dan negative dalam
penerapan tersebut.
Tanggapan
:
a. Thermodinamika dalam sistem biologi
memang berhubungan dengan metabolisme sel, yaitu penerapan Hk. Thermodinamika 1
Jumlah energi di alam raya adalah konstan, energi tersebut dapat dipindahkan
atau diubah tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Metabolisme sel
berarti membicarakan perubahan energi, dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
b. Peranan Thermodinamika dalam sistem
biologi adalah metabolisme sel, yaitu perubahan energi dari bentuk satu, ke
bentuk yang lain. Contohnya seperti perubahan dari energi kinetik ke energi
potensial, misalnya pada saat kita makan (terjadi energi kinetik, yang
menghasilkan panas di dalam tubuh), secara tidak langsung kita menyimpan energi
potensial untuk melakukan kerja.
c. Thermodinamika dalam sistem biologi
telah kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu semua proses metabolisme
sel tubuh kita.
4. Gt. Ali Mustaqim
a.
Sepengetahuan saya yang sangat kurang ini saya sudah mengetahui tentang energy,
metabolism, anabolisme, katabolisme, itupun juga tidak mengetahui secara detail
(lebih banyak).
b.
Menurut sepengetahuan saya yang sangat kurang ini saya belum mengetahui
termodinamika pada system biologi sangat banyak sekali, entah itu jenisnya,
macamnya, ataupun juga system kerjanya.
c.
Saya sangat ingin mengetahui leih banyak lagi pengembangan ilmu termodinamika
pada system biologi sekarang dengan kehidupan yang sangat modern saat ini,
apakah berpengaruh juga termodinamika tersebut.
Tanggapan
:
a. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b. Sudah terjawab pada soal nomor 1
c. Untuk sementara yang saya ketahui
penerapan termodinamika dalam sistem biologi adalah pada proses metabolisme
sel. Tetapi dalam kehidupan modern ini, penerapan termodinamika untuk mesin
pendingin, pemanas, dan untuk mesin turbin.
5.
Badri Muhammad Afif
a.
Yang saya ketahui yaitu dalam system biologi, termodinamika memahas tentang
metabolism seperti energy dan enzim. Energy adalah kapasitas untuk melakukan
pekerjaan, dan kalau dalam termodinamika pekerjaan ini adalah sebuah reaksi,
bagaimana reaksi itu berlangsung dan apa produk yang dihasilkan. Metaolisme itu
ada dua yaitu anaolisme dan katabolisme. Contohnya berturut-turut fotosintesis
dan respirasi. Hanya itu selebihnya saya gunakan untuk menjawab nomor 2.
b.
Seperti yang dikatakan pada soal nomor 1.
c.
Dalam hal apa yang bisa saya gunakan/terapkan nantinya sebagai engineer
lingkungan setelah mempelajari termodinamika dalam system biologi ini.
Tanggapan
:
a.
Jawaban sudah cukup jelas
b.
jawaban sudah cukup jelas
c.
termodinamika dalam bidang teknik dapat kita terapkan pada mesin pendingin,
pemanas, mesin pembangkit listrik, dll. Sedangkan dalam termodinamika biologi
saya hanya mengetahui penerapannya dalam metabolisme sel.
6.
Ahmad Mulia Ramadhan
a.
Yang saya ketahui tentang termodinamika dalam biologi bagaimana mengubah energy
panas menjadi enegi gerak, dan disitu terjadi reaksi-reaksinya. Termodinamika
biologi mengajari siklus-siklus dan systemnya istilah katabolisme, anabolisme,
glikolisis.
b.
Yang belum saya ketahui mikroorganisme yang mampu menghasilkan energi. Dan juga
sebagian siklus-siklus yang penting, dan beberapa istilah.
c.
Yang ingin saya ketahui cara kerja.............
Tanggapan
:
a. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron
b.
Makhluk hidup dapat mempertahankan hidupnya karena makhlukhidup mengambil
energi dengan entropi rendah dari lingkungan, dan membuang energi disipasi
dengan entropi tinggi ke lingkungan dengan proses metabolisme. Siklus yang
terdapat pada termodinamika teknik adalah siklus carnot, rankine, dan bryton,
sedangkan pada termodinamika biologi terdapat siklus krebs.
c.
Pertanyaan tidak jelas
7.
Siti Faizah Azzahra
a.
Yang sudah saya ketahui mengenai system termodinamika dalam biologi ini adalah
system ini memiliki hukum ketetapan, maksudnya ada siklus-siklus yang telah
dialami pada system termodinamika dimana ada peta enzim-enzim atau perjalanan
enzim pada suatu mikroorganisme, tentang dalam pewarnaan enzim yang dihasilkan
sehingga menghasilkan ATP atau energy, ada beberapa siklus ada siklus
glikolisis, katabolisme, dan anabolisme, dimana didalam mikroorganisme tersebut
memiliki energy tersendiri.
b.
Ada beberapa yang belum saya ketahui dalam garis besarnya, karena terlalu
banyak siklus dan proses-proses secara biologinya yang terjadi pada saat
menghasilkan energy.
c.
Yang igin saya ketahui adalah apakah didalam termodinamika ini kita dapat
menerapkan ilmu termodinamika secara biologi ini bisa kita lakukan dalam kehidupan
sehari-hari dan apa manfaat bagi lingkungan kita?apa dampak positif dan
negatifnya?
Tanggapan
:
a. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b. Siklus dalam termodinamika biologi
adalah siklus krebs, yang terjadi pada saat proses katabolisme. Sedangkan dalam
termodinamika teknik ada beberapa siklus yaitu siklus carnot, rankine, dan
bryton, yang diaplikasikan pada mesin/alat.
c. Kita menerapkan termodinamika dalam
sistem biologi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dalam metabolisme sel.
Manfaat untuk lingkungan adalah penerapan termodinamika teknik, yaitu untuk
mesin pendingin, pemanas, pembangkit listrik,dll.
8.
Nisa Rintiarni
a.
System termodinamika dalam biologi adalah mempelajari tentang energi pada
makhluk hidup yang mana energi tersebut terbagi dalam berbagai hal, seperti
proses anabolisme dan katabolisme, glikolisis, dsb.
b.
Tentang kegunaannya dalam mempelajari termodinamika dalam system biologi dalam
kehidupan sehari-hari atau untuk lingkungan.
c.
Saya ingin bisa lebih mengerti lagi tentang pelajaran ini.
Tanggapan
:
a. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b. Kita menerapkan termodinamika dalam
sistem biologi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dalam metabolisme sel.
Manfaat untuk lingkungan adalah penerapan termodinamika teknik, yaitu untuk
mesin pendingin, pemanas, pembangkit listrik,dll.
c. Untuk lebih memahami pelajaran ini,
carilah referensi sebanyak mungkin untuk dipelajari.
9.
Agustina Kariani
a.
Energy kinetic, energy potensial, proses pembentukan energy.
b.
Istilah-istilah
c.
Ingin tahu semuanya, agar tahu penerapannya yang telah kita lakukan selama ini.
Tanggapan
:
a. Metabolisme sel berarti membicarakan
perubahan energi, dari satu bentuk ke bentuk yang lain Secara definisi energi adalah kapasitas
untuk melakukan kerja atau kemampuan untuk melakukan kerja. Ada bentuk
energi yang berbeda yaitu energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik
adalah energi pergerakan, panas adalah energi kinetik yang berhubungan dengan
perpindahan pergerakan molekul secara random. Energi potensial adalah kapasitas
tersimpan untuk melakukan kerja, contohnya energi tersimpan dalam susunan atom
atau suatu molekul (energi kimia).
b.
Jawaban kurang jelas
c.
Penerapan Termodinamika dalam sistem biologi telah kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu dalam proses metabolisme tubuh.
10.
Nora Fazria
a.
Energy dalam system biologi tidak hanya panas. Entropy adalah derajat
ketidakpastian, misalnya: bumi. Energy gravitasi adalah energy yang harus
ditambahkan untuk molekul bereaksi dengan yang lain, faktornya: suhu, pH,
konsentrasi. Proses pembentukan energy: ATP, fotosintesis. Transfer elektron
adalah sebuah rangkaian dari membrane yang berikatan.
b.
Kenapa fotosintesis juga menghasilkan ATP?chemiosmosis?
c.
Energy dalam system biologi selain panas. Seberapa besar pengaruh konsentrasi
dalam pembentukan energy.
Tanggapan
:
a.
Sistem biologi sangat memerlukan keadaan isotermik dan menggunakan
energi kimia dan Ph netral untuk menyelenggarakan proses hidup.
b. Fotosintesis adalah
suatu proses biokimia yang
dilakukantumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri untuk
memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan
energi cahaya, proses ini akan menghasilkan ATP dan NADPH (pada reaksi terang)
karena ATP adalah zat perantara penukar energi bebas, semua transaksi kimia di
dalam sel menggunakan mata uang energi yaitu nukleotidak Adenosin Trifosfat,
yang memberi energi untuk setiap kegiatan sel.
Chemiosmosis
adalah produksi ATP menjadi ion hidrogen yang tinggi, melalui membran dari
kloroplas atau mitokondria.
c. Energi
dalam sistem biologi selain panas adalah energi kimia, energi kinetik, enrgi
potensial.
11. Ana Krismesy
a.Siklus
kreb, glikolisis, pembentukan ATP, respirasi, subtrat, pH, pengaruh suhu,
transfer electron.
b.
Penjelasan tentang tekanan yang digunakan dalam termodinamika biologi,
subtract(komplit). Pembentukan ATP lebih diperjelas lagi coz bahannya banyak
sekali. Peranan termodinamika dalam system biologi bagi teknik lingkungan
beserta prinsip-prinsip kerjanya.
c.
Semuanya yang berhubungan dengan teknik lingkungan.
Tanggapan:
a. Siklus
Krebs adalah salah satu rangkaian daur asam sitrat (daur Asam Trikarboksilat).
Ciri-ciri dari Siklus Krebs:
1. ditemukan oleh Hans Krebs
2. terjadi reaksi Asetil Ko-A (2C) dengan Oksaloasetat (4C) menghasilkan Daur Asam Sitrat (6C)
3. berlangsung secara aerob
4. terjadi di mitokondria
5. menghasilkan:
a. 2 molekul ATP
b. 2 molekul FADH2
c. 6 molekul NADH2
d. 4 molekul CO2
Ciri-ciri dari Siklus Krebs:
1. ditemukan oleh Hans Krebs
2. terjadi reaksi Asetil Ko-A (2C) dengan Oksaloasetat (4C) menghasilkan Daur Asam Sitrat (6C)
3. berlangsung secara aerob
4. terjadi di mitokondria
5. menghasilkan:
a. 2 molekul ATP
b. 2 molekul FADH2
c. 6 molekul NADH2
d. 4 molekul CO2
.Sistem
biologi sangat memerlukan keadaan isotermik dan menggunakan
energi kimia dan Ph netral untuk menyelenggarakan proses hidup.
b.
ATP adalah suatu nukleotida yang terdiri dari basa nitrogen adenin, gula
pentosa ribosa dan tiga rantai fosfat. Dua rantai fosfat yang terakhir
dihubungkan dengan bagian sisa molekul oleh ikatan fosfat berenergi tinggi yang
sangat labil sehingga dapat dipecah seketika bila dibutuhkan energi untuk
meningkatkan reaksi sel lainnya. Enzim-enzim oksidatif yang mengkatalis
perubahan Adenosine Diphospate (ADP) menjadi ATP dengan serangkaian reaksi
menyebabkan energi yang dikeluarkan dari pengikatan hidrogen dengan oksigen
digunakan untuk mengaktifkan ATPase dan mengendalikan reaksi untuk membentuk
ATP dalam jumlah besar dari ADP. ATP kemudian ditransfor ke luar mitokondria ke
semua bagian sitoplasma dan nukleoplasma, dimana energinya digunakan untuk
memberi tenaga pada fungsi-fungsi sel. Oleh karena itu, ATP dinamakan sebagai
bentuk energi sel karena dapat disimpan dan dibentuk
kembali. Termodinamika dalam sistem biologi adalah proses metabolisme sel
yang terdiri dari proses Anabolisme dan katabolisme, Anabolisme adalah
reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks dari
senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme adalah
reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi Glikolisis,
Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
c.
Yang berhubungan dengan teknik lingkungan adalah penerapan termodinamika teknik
dalam penggunaan mesin pendingin, pemanas, pembangkit listrik, dll.
12. Nurin Nisa Farah Diena
a.Dalam
system biologi, terdapat prinsip termodinamika, yaitu pada proses metabolisme,
seperti entropi, pembentukan dan pelepasan energy, penerapan hukum
termodinamika.
b.
Penerapan hukum-hukum dan prinsip-prinsip teermodinamika lainnya dalam system
biologi, selain pada proses metabolism.
c.
Yang ingin diketahui mengenai termodinamika dalam system biologi adalah
aplikasi prinsip-prinsip termodinamika dalam system biologi secara lebih rinci.
Tanggapan
:
a. Proses Metabolisme menggambarkan
bagaimana sel memproleh, mengubah, menyimpan,dan mempergunakan
energi. Termodinamika dalam sistem biologi adalah proses metabolisme sel
yang terdiri dari proses Anabolisme dan katabolisme, Anabolisme adalah
reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks dari
senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme adalah
reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi Glikolisis,
Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b. Bioenergetika atau thermodinamika
biokimia menerangkan berbagai macam perubahan energi yang menyertai
reaksi-reaksi biokimia. Organisme hidup mengubah energi yang diperolehnya dari
makanan untuk berbagai tujuan seperti pemeliharaan sel, reproduksi dan berbagai
kerja baik fisik maupun kimia. Dalam banyak reaksi biokimia, energi dari
reaktan diubah dengan sangat efisien menjadi bentuk yang berbeda. Dalam
fotosintesa, energi cahaya diubah menjadi energi ikatan kimia. Dalam mitokondria,
energi bebas yang terkandung dalam molekul kecil dari bahan makanan diubah
mnjadi suatu alat tukar energi dalam bentuk adenosin trifosfat ( ATP ). Energi
ikatan kimia yang terkandung dalam ATP selanjutnya digunakan dalam berbagai
cara dan tujuan. Dalam kontraksi otot, energi ATP diubah oleh miosin menjadi
energi mekanik. Membran dan organel sel mempunyai pompa yang menggunakan ATP
untuk transport molekul dan ion. ATP juga digunakan untuk
berbagai aktiviatas sel lainnya.
c. Hukum Termodinamika I : Total energi
suatu sistem termasuk lingkungan nya tetap (konstan). Pada sel reaksi
berlangsung dalam ’mild condition’, perlu katalis biologi/enzim. Pada organisme
non fotosintesis, energi diperoleh dari bahan makanan, sedangkan organisme
dengan fotosintesis energi berasal dari sinar matahari.
Hukum Termodinamika II : Total entropi
suatu sistem akan meningkat apabila proses terjadi secara spontan. Dalam sistem
biologi, sangat diperlukan suhu yang konstan. Karena itu perpindahan energi
terjadi melalui suatu senyawa-senyawa tertentu yang dapat menangkap energi,
yaitu senyawa fosfat.
13.
Diah Puspita Sari
a.Yang
sudah saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi adalah tentang
proses metabolism dan dimana didalam metabolisme ini terdapat proses katabolisme
dan anabolisme. Proses
katabolisme(respirasi) dan anabolisme(fotosintesis).proses fermentasi pada
katabolisme, dan lain-lain. Kerja enzim, factor-faktor kerja enzim.
b.
Yang belum saya ketahui adalah aplikasi hukum-hukum termodinamika pertama, kedua,
dan ketiga dalam system biologi itu.
c.Yang
ingin saya ketahui adalah bagaimana kaitannya termodinamika dalam system
biologi. Apakah dari segi pembakaran energinya itukah atau bagaimana. Serta
proses-proses lainnya yang berkaitan dengan termodinamika dalam system biologi.
Tanggapan
:
a. Termodinamika dalam sistem
biologi adalah proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk
membentuk senyawa kompleks dari senyawa sederhana contohnya proses
Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme adalah reaksi kimia yang menghasilkan
energi dengan memecah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana, contohnya
proses Respirasi sel yang meliputi Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus
Kreb, dan Transfor Elektron.Cara kerja enzim adalah sisi aktif enzim
mengikat substrat dan kemudian mengubah substrat menjadi hasil, akibatnya hasil
dilepaskan, karena sudah tidak sama dengan substrat lagi. Kerja enzim ini dapat
dihambat/dijegal atau dipengaruhi oleh faktor lingkunga seperti temperatur, pH,
konsentrasi garam dll. Beberapa enzim membutuhkan ko-faktor (materi bukan
protein) dan ko-enzim (seperti vitamin, atau molekul organik lain) yang
membantu kerja enzim.
b. Hukum Termodinamika I : Total energi
suatu sistem termasuk lingkungan nya tetap (konstan). Pada sel reaksi
berlangsung dalam ’mild condition’, perlu katalis biologi/enzim. Pada organisme
non fotosintesis, energi diperoleh dari bahan makanan, sedangkan organisme
dengan fotosintesis energi berasal dari sinar matahari.
Hukum Termodinamika II : Total entropi
suatu sistem akan meningkat apabila proses terjadi secara spontan. Dalam sistem
biologi, sangat diperlukan suhu yang konstan. Karena itu perpindahan energi
terjadi melalui suatu senyawa-senyawa tertentu yang dapat menangkap energi,
yaitu senyawa fosfat.
c. Termodinamika dalam sistem biologi
adalah proses metabolisme sel itu sendiri. Saat ini saya hanya mengetahui
penerapan termodinamika dalam sistem biologi dalam metabolisme sel.
14.M.
Supyannoor
a.
Yang saya ketahui yaitu tentang suatu energi yang bersistem biologi atau secara
alamiah/dengan bantuan alam. Juga tentang siklus kreb dan glikolisis.
b.
Cara kerja sistem tersebut.
c.
Yang ingin saya ketahui dalam sistem termodinamika dalam system biologi ialah
adakah proses sistem/siklus dalam biologi dan cara peningkatan/mempercepat
sistem tersebut dan apa yang berperan dal am sistem tersebut.
Tanggapan
:
a. Bioenergetika atau termodinamika biokimia
adalah ilmu pengetahuan mengenai perubahan energi yang menyertai reaksi
biokimia. Sistem nonbiologik dapat menggunakan energi panas untuk melangsungkan
kerjanya. Sedangkan sistem biologik bersifat isotermik dan menggunakan energi
kimia untuk memberikan tenaga bagi proses kehidupan.
b. Sistem biologi itu sendiri adalah
hubungan energi dengan mahluk hidup memiliki arti pembahasan mengenai reaksi
kimia yang terjadi dalam sel. Cara kerja dari sistem biologi itu sendiri adalah
terjadinya dua reaksi yaitu reaksi endergonik yaitu reaksi yang membutuhkan
input atau pemasukan energi atau endergonik berarti energi masuk danreaksi
eksergonik yaitu reaksi kimia yang melepaskan energi atau eksergonik berarti
energi keluar.
c. Katalis adalah suatu molekul kimiawi yang
dapat mempercepat proses reaksi tetapi dirinya (molekul bersangkutan) tidak
ikut bereaksi atau digunakan. Enzim dapat mempercepat reaksi kimia dalam sel
dengan cara menurunkan hambatan energi. Hambatan energi = energi aktivasi =
jumlah energi yang dibutuhkan untuk reaksi eksergonik.
15.
Desi Damayanti
a.
Yang saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi yaitu adanya
suatu senyawa dengan melalui berbagai proses. Didalam termodinamika dilam
sistem biologi akan dikenal beberapa siklus /proses yaitu siklus kreb, lalu ada
glikolisis,dll.
b.
Yang belum saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi yaitu masih
banyak terkhusus pembahasan tentang tentang termodinamika dalam sistem biologi.
c.
Yang ingin saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi adalah
semua proses yang penting didalam termodinamika pada system biologi.
Tanggapan
:
a.
Perubahan energi dalam sistem biologi juga disebut dengan metabolisme
sel. Adapun proses yang terjadi di dalam metabolisme sel tersebut terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah reaksi
kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks dari senyawa
sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme adalah reaksi
kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks menjadi senyawa
sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi Glikolisis,
Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b.
Pembahasan Termodinamika dalam sistem biologi terdapat pada penerapan Hukum
Termodinamika I dan II. Hukum Termodinamika I : Total energi suatu sistem
termasuk lingkungan nya tetap (konstan). Pada sel reaksi berlangsung dalam
’mild condition’, perlu katalis biologi/enzim. Pada organisme non fotosintesis,
energi diperoleh dari bahan makanan, sedangkan organisme dengan fotosintesis
energi berasal dari sinar matahari.
Hukum
Termodinamika II : Total entropi suatu sistem akan meningkat apabila proses
terjadi secara spontan. Dalam sistem biologi, sangat diperlukan suhu yang
konstan. Karena itu perpindahan energi terjadi melalui suatu senyawa-senyawa
tertentu yang dapat menangkap energi, yaitu senyawa fosfat.
c.
Proses penting Termodinamika dalam sistem biologi adalah proses Metabolisme
sel, yaitu perubahan energi dari satu bentuk, ke bentuk yang lain.
16.
Yulya Elma Safitri
a. Yang
saya ketahui dari termodinamika dalam system biologi adalah energy hasil dari
metabolism dan metabolism suatu proses yang ada didalam tubuh.
b.
Yang tidak saya ketahui dari termodinamika dalam system biologi masih banyak
yang belum saya mengerti dari termodinamika dalam biologi.
c.
Semuanya.
Tanggapan
:
a.
Metabolisme sel terdiri dari proses Anabolisme (proses Fotosintesis) dan proses
Katabolisme (proses Respirasi Sel).
b.
Untuk dapat memahami Termodinamika dalam sistem biologi, carilah referensi
sebanyak mungkin.
c.
Tanggapan sama seperti tanggapan nomor 2.
17.
Befi Rusmina Dewi
a.
Yang saya ketahui adalah proses yang membentuk energy dalam tubuh tetapi tidak
banyak yang saya ketahui dalam sistem biologi.
b.
Saya masih belum mengerti tentang hukum-hukum dalam termodinamika dan yang
lainnya, selain yang saya ketahui. Termodinamika untuk teknik lingkungan saya
masih belum mengerti.
c.
Peranan termodinamika dalam system biologi yang diterapkan dalamteknik
lingkungan.
Tanggapan
:
a.
Proses pembentukan energi berasal dari proses perubahan energi, yaitu yang
disebut dengan metabolisme sel. Dalam
proses metabolisme sel, energi dirubah dari bentuk satu, ke bentuk yang lain
melalui proses Anabolisme dan Katabolisme
b. Hukum Termodinamika :
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan
kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total
dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan
terhadap sistem.
Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika
terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu
sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum ketiga Termodinamika
Hukum
ketiga termodinamika terkait dengan temperatur
nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut,
semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada
temperatur nol absolut bernilai nol.
Termodinamika
untuk teknik Lingkungan adalah dalam penerapan mesin pendingin, mesin pemanas,
pembangkit listrik, dll.
c. Peranan termodinamika dalam sistem
biologi adalah proses metabolisme sel. Sedangkan yang dapat diterapkan dalam
teknik lingkungan adalah Termodinamika teknik, yaitu termodinamika yang mempelajari
perubahan dari energi panas yang dapat menghasilkan suatu kerja mesin.
18.
Yen Masyifa
a. Yang saya ketahui tentang termodinamika
dalam system biologi yaitu siklus termodinamika yang berada dalam keadaan
tertentu, yang mengalami rangkaian peristiwa keadaan-keadaan yang berbeda, dan
akhirnya kembali kekeadaan semula. Yang dapat melakukan usaha dalam
lingkungannya. Dan juga berhubungan dengan energy sederhana mengenai
katabolisme yang memecah senyawa komplek, contohnya seperti siklus kreb, glikolisis,
electron transport change, kemudian anabolism, metabolisme.
b.
Yang belum saya ketahui tentang termodinamika dalam system biologi banyak yang
belum saya ketahui dan mengerti.
c.
Yang ingin saya ketahui tentang termodinamika dalam system biologi yaitu termodinamika
yang berhubungan langsung dengan lingkungan yang dapat member peranan dalam
lingkungan.
Tanggapan
:
a.
Penerapan termodinamika dalam sistem biologi adalah proses metabolisme sel
yang terdiri dari proses Anabolisme (proses Fotosintesis) dan Katabolisme
(proses Respirasi sel).
b. Termodinamika
dalam sistem biologi adalah proses metabolisme sel yang terdiri dari proses
Anabolisme dan katabolisme, Anabolisme adalah reaksi kimia yang memerlukan
energi untuk membentuk senyawa kompleks dari senyawa sederhana contohnya proses
Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme adalah reaksi kimia yang menghasilkan
energi dengan memecah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana, contohnya
proses Respirasi sel yang meliputi Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus
Kreb, dan Transfor Elektron.
c.
Sebenarnya termodinamika adalah hubungan antara sistem dan lingkungan. Ada tiga
jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungan:
Sistem
terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Contoh
dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
Sistem
tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah
contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak
terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.
Sistem
terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut
permeabel. Samudra merupakan
contoh dari sistem terbuka.
19.
Sari Oktavia S
a.
Sistem termodinamika ketika berada dalam siklus atau sistem biologi mengalami
berbagai perubahan-perubahan keadaan yang berbeda dengan keadaan lingkungannya.
Adapun perubahan yang terjadi seperti perubahan temperatur atau suhu, bagaimana
energi dalam penerapan hukum termodinamika dapat membantu proses dalam sistem
biologi seperti penyusunan energi (anabolisme), serta perombakan energi
(metabolisme).
b.
Bagaimana hukum termodinamika dapat diterapkan dalam membantu berlangsung
system biologi dalam menghasilkan energi, seperti dalam proses katabolisme,
anabolisme, metabolisme,dll.
c.
System termodinamika: bagaimana berlangsungnya sistem termodinamika dalam
membantu melakukan perubahan sistem biologi dalam menghasilkan energi.
Tanggapan
:
a.
Jawaban sudah cukup jelas
b.
Hukum Termodinamika I : Total energi suatu sistem termasuk lingkungan nya tetap
(konstan). Pada sel reaksi berlangsung dalam ’mild condition’, perlu katalis
biologi/enzim. Pada organisme non fotosintesis, energi diperoleh dari bahan
makanan, sedangkan organisme dengan fotosintesis energi berasal dari sinar
matahari.
Hukum
Termodinamika II : Total entropi suatu sistem akan meningkat apabila proses
terjadi secara spontan. Dalam sistem biologi, sangat diperlukan suhu yang
konstan. Karena itu perpindahan energi terjadi melalui suatu senyawa-senyawa
tertentu yang dapat menangkap energi, yaitu senyawa fosfat.
c.
Terjawab pada tanggapan nomor 2
20.
Yuli Istiarini
a.
Didalam termodinamika berhubungan dengan energi, atau dengan kata lain energi
merupakan bagian dari termodinamika. Energi itu sendiri merupakan kapasitas
untuk melakukan kerja, bisa berbentuk kinetik ataupun potensial yang kesemuanya
dipelajari dalam sistem termodinamika. Energi tadi juga merupakan bagian dari
sistem biologi makhluk hidup. Ada yang berupa proses penyusunan energi
sederhana-kompleks(anabolisme) ada juga yang merupakan pemecahan
energy(katabolisme). Selain itu termodinamika juga berkaitan dengan suhu,
dimana didalam system biologi, keadaan suhu berpengaruh terhadap metabolism
tubuh. Contohnya enzim.
b.
Penerapan lebih lanjut termodinamika dalam system biologi, seperti entropi,
hukum-hukum termodinamikanya.
c.
Lebih jauh lagi mengenai prinsip-prinsip dan penerapan termodinamika tadi
didalam system biologi.
Tanggapan
:
a.
Jawaban sudah jelas
b.
Hukum Termodinamika I : Total energi suatu sistem termasuk lingkungan nya tetap
(konstan). Pada sel reaksi berlangsung dalam ’mild condition’, perlu katalis
biologi/enzim. Pada organisme non fotosintesis, energi diperoleh dari bahan
makanan, sedangkan organisme dengan fotosintesis energi berasal dari sinar
matahari.
Hukum
Termodinamika II : Total entropi suatu sistem akan meningkat apabila proses
terjadi secara spontan. Dalam sistem biologi, sangat diperlukan suhu yang
konstan. Karena itu perpindahan energi terjadi melalui suatu senyawa-senyawa
tertentu yang dapat menangkap energi, yaitu senyawa fosfat.
c. Penerapan termodinamika dalam sistem
biologi yaitu proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
Katabolisme.
21. M. Firmansyah
a.Jujur
ulun belum ngerti, pas ibu ngajar kemarin ulun ngga bisa hadir.Maaf ya bu.
b.
Termodinamika dalam penerapannya kebiologi lingkungan.
c.
Termodinamika dalam penerapannya kebiologi lingkungan.
Tanggapan
:
a. Pelajaran termodinamika dapat dimengerti
dengan membaca referensi yang lain selain penjelasan dari dosen pengajar.
b. Penerapan termodinamika dalam sistem biologi
adalah proses metabolisme sel, sedangkan penerapannya pada lingkungan
adalah hubungan antara sistem dengan lingkungan itu sendiri. Tetapi
termodinamika teknik dapat diaplikasikan dalam suatu sistem/mesin.
c. Jawaban sama dengan nomor 2.
22.
M. Ma’arij Harfadli
a.
Belum ada, kecuali proses fotosintesis dan respirasi, mungkin sedikit tentang
kerja enzim.
b.
Banyak sekali mulai dari
pengertian sampai kesimpulan.
c. Semuanya
termasuk aplikasi kelingkungan.
Tanggapan
:
a. Proses Fotosintesis dan Respirasi sel adalah
Metabolisme sel yang merupakan penerapan termodinamika dalam sistem
biologi. Untuk dapat memahami arah reaksi dan jalur
metabolisme, keduanya melibatkan apa yang disebut enzim, yaitu protein dalam
tubuh yang berfungsi sebagai katalis biologi. Cara kerja enzim adalah sisi
aktif enzim mengikat substrat dan kemudian mengubah substrat menjadi hasil,
akibatnya hasil dilepaskan, karena sudah tidak sama dengan substrat lagi.
b.Termodinamika dalam sistem biologi, biasa
disebut denganBioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu pengetahuan
mengenai perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Sistem nonbiologik
dapat menggunakan energi panas untuk melangsungkan kerjanya.
Sedangkan sistem biologik bersifat isotermik dan
menggunakan energi kimia untuk memberikan tenaga bagi proses
kehidupan. Kesimpulan nya, termodinamika dalam sistem nonbiologi mempelajari
proses kerja pada suatu mesin, sedangkan dalam sistem biologi mempelajari
tentang metabolisme sel dalam tubuh.
c. Aplikasi lingkungan dari termodinamika
adalah aplikasi dari suatu mesin yang menghasilkan energi panas menjadi kerja.
23.
Redha A. Dhani
a.Sedikit
tentang metabolism dan anabolisme.
b.
Kayaknya masih banyak, tapi tidak bisa disebutkan soalnya yang termasuk dalam
termodinamika dalam system biologi itu masih belum tahu apa saja.
c.
Tentang termodinamika yang mempengaruhi dalam hal persampahan, sistem
pembuangan sampah, termasuk juga termodinamika tentang pencemaran tanah dan air
tanah karena lindi kalau ada.
Tanggapan
:
a. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi Glikolisis,
Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b. Sudah dijelaskan pada nomor 1
c. Saat ini saya hanya tahu penerapan
termodinamika dalam sistem biologi pada proses metabolisme sel. Mungkin dalam
sistem pembuangan sampah, termodinamika dapat diterapkan dalam suatu mesin.
24.
Ferta Aprilia Primadhani
a.
Yang saya ketahui, yaitu tentang energi dan enzim, hukum termodinamika, sel dan
entropi(tapi belum terlalu paham), cara kerja enzim, faktor-faktornya.
b.
Yang tidak saya ketahui diatas yang belum saya ketahui.
c.
Tentang respirasi seluler, ingin tahu lebih jelas lagi, terus saya juga ingin
tahu hal-hal/faktor-faktor apa saja yang menghambat metabolisme/proses
metabolisme dalam tubuh.
Tanggapan
:
a. Energi adalah kapasitas atau kemampuan untuk
melakukan suatu kerja. Hukum Termodinamika :
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum
ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi
dalam dari suatu sistem termodinamika
tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam
sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum
kedua Termodinamika
Hukum
kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem
termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya
waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum ketiga Termodinamika
Hukum
ketiga termodinamika terkait dengan temperatur
nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
Entropi adalah jumlah diorder (ketidakurutan)
dalam suatu sistem. Setiap perubahan energi menghasilkan entropi atau diorder.
Cara kerja enzim adalah sisi aktif enzim
mengikat substrat dan kemudian mengubah substrat menjadi hasil, akibatnya hasil
dilepaskan, karena sudah tidak sama dengan substrat lagi.
b. Sudah dijawab di nomor 1
c. Respirasi merupakan suatu proses pembebasan
energi yang tersimpan dalam sumber energi dengan menggunakan oksigen. Atau juga
respirasi merupakan suatu proses dimana molekul glukosa diuraikan menjadi CO2 +
H2O dan Energi (ATP).
Proses Respirasi ada 4 tahapan, yaitu:
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi Oksidatif
3. Siklus Krebs
4. Rantai Transpor Elektron
Proses Respirasi ada 4 tahapan, yaitu:
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi Oksidatif
3. Siklus Krebs
4. Rantai Transpor Elektron
c. Kerja enzim ini dapat
dihambat/dijegal atau dipengaruhi oleh faktor lingkunga seperti temperatur, pH,
konsentrasi garam dll. Kerja enzim juga dihambat atau dijegal oleh molekul yang
disebut inhibitor, pestisida, dan antibiotic.
25. M. Syarif Budiman
a. Tentang
energy, hukum termodinamika, anabolisme dan katabolisme.
b.
Selain dari yang nomor 1 saya belum mengerti semuanya.
c.
Penerapan termodinamika kebidang lingkungan, tujuan belajar dari termodinamika
dalam system biologi.
Tanggapan
:
a. Energi adalah kapasitas atau kemampuan
untuk melakukan suatu kerja.
Hukum Termodinamika :
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum
ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi
dalam dari suatu sistem termodinamika
tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam
sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum kedua Termodinamika
Hukum
kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum ketiga Termodinamika
Hukum
ketiga termodinamika terkait dengan temperatur
nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
Anabolisme adalah reaksi kimia yang
memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks dari senyawa sederhana
contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme adalah reaksi kimia yang
menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana,
contohnya proses Respirasi sel yang meliputi Glikolisis, Dekarboksilasi
Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b. Untuk dapat memahami yang lainnya,
pelajari buku-buku referensi.
c.
Tujuan mempelajari termodinamika dalam sistem biologi adalah agar kita tahu
penerapan hukum termodinamika tidak hanya untuk teknik, tetapi juga dalam
sistem biologi, yaitu dalam proses metabolisme sel. Sedangkan penerapan
termodinamika ke bidang lingkungan adalah yaitu di dalam kerja suatu
sistem/mesin, misalnya mesin pendingin, pemanas, pembangkit listrik,dll.
26. Yakup Hidayat
a.
Anabolisme dan katabolisme, energy, beberapa siklus dalam termodinamika.
b.
Penerapan siklus-siklus dalam termodinamika pada sistem biologi dan kaitannya
terhadap lingkungan hidup.
c.Peranan
termodinamika pada sistem biologi yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan
hidup.
Tanggapan
:
a.
Anabolisme adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa
kompleks dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan
Katabolisme adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa
kompleks menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang
meliputi Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor
Elektron. Energi adalah kapasitas atau kemampuan untuk melakukan kerja.Siklus
dalam termodinamika teknik terdiri dari Siklus Bryton, Siklus Rankine dan
Siklus Carnot. Sedangkan
dalam sistem biologi terdapat siklus Krebs dalam proses respirasi sel.
b. Penerapan siklus dalam sistem biologi
terdapat pada pembagianproses respirasi sel, yaitu siklus krebs. Tidak ada kaitannya dengan lingkungan
hidup, karena siklus krebs berkaitan dengan proses respirasi.
c. Saat ini saya hanya mengetahui penerapan
termodinamika dalam sistem biologi pada proses metabolisme sel. Sedangkan untuk
pengelolaan lingkungan hidup mungkin aplikasi termodinamika dalam suatu
sistem/mesin.
27.
Ferry Riswanda
a. Anabolisme, katabolisme, pengertian
energi.
b.
Banyak yang belum saya ketahui, contohnya kegunaan termodinamika dalam sistem
biologi terhadap lingkungan dan juga pengembangannya.
c.Tentang
apa kegunaan termodinamika dalam system biologi terhadap lingkungan.
Tanggapan
:
a. Anabolisme adalah reaksi kimia yang
memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks dari senyawa sederhana
contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme adalah reaksi kimia yang
menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana,
contohnya proses Respirasi sel yang meliputi Glikolisis, Dekarboksilasi
Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.Energi adalah kapasitas atau kemampuan
untuk melakukan kerja.
b. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
Untuk pengembangan termodinamika dalam
sistem biologi, saya tidak tahu. Tetapi apabila pengembangan termodinamika
teknik yaitu, dalam kerja suatu mesin, misalnya mesin pendingin, pemanas,
pembangkit listrik, dll.
c. Kegunaan termodinamika dalam sistem
biologi adalah dalam metabolisme sel, Metabolisme menggambarkan bagaimana sel
memproleh, mengubah, menyimpan,dan mempergunakan energi.
28.
Adhi Rizkian Noor
a. Yang
sudah saya ketahui tentang termodinamika dalam sistem biologi adalah menurut
saya ada hubungannya sedikit dengan sistem kerja dalam tubuh makhluk hidup,
terutama pada manusia, dalam tubuh kita juga terjadi sebuah sistem/siklus,
namun pastinya berbeda dengan siklus dalam termodinamika secara umum, yang
mana dalam sistem/siklusnya ada siklus carnot. Dalam siklus carnot termasuk reversible/berbalik
seperti semula dan dalam siklus tersebut terjadi reaksi/kerja yang awalnya
panas menjadi dingin. Begitu pula pada tubuh manusia, dlam tubuh kita terjadi
semacam siklus seperti terbentuknya enzim dan ATP/energi, entalphi,yang mana
dari makanan diubah menjadi energi dan berguna untuk gerak pada manusia.
b.
Yang ingin saya ketahui , intinya lebih jelas lagi mengenai system biologi
dalam tubuh manusia, yang lebih berhubungan dengan termodinamika.
c.
Yang ingin saya ketahui, apakah semua siklus yang biasanya umum dalam
termodinamika terjadi juga dalam termodinamika sistem biologi.
Tanggapan
:
a. Pengaturan konversi atau pemindahan energi
mengikuti hukum termodinamika. Metabolisme
sel berarti membicarakan perubahan energi, dari satu bentuk ke bentuk yang
lain. Di dalam tubuh manusia metabolisme sel diperlukan untuk proses Anabolisme
dan Katabolisme.
b. Sama dengan penjelasan nomor 1,
termodinamika dalam sistem biologi mempelajari tentang metabolisme sel, yaitu
bagaimana sel memperoleh, mengubah menyimpan, dan mempergunakan energi.
c.
Siklus termodinamika teknik (Siklus Carnot, Rankine, dan Bryton) berbeda dengan
siklus yang ada pada sistem biologi (Siklus Krebs). Karena pada termodinamika
teknik kita mempelajari Sistem nonbiologik yang dapat menggunakan energi
panas untuk melangsungkan kerjanya. Sedangkan sistem biologik bersifat
isotermik dan menggunakan energi kimia untuk memberikan tenaga bagi proses
kehidupan.
29. Mahfuz Idafi
a.
Yang sudah saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi adalah
mengenai daur energy dalam meakhluk hidup.
b.
Yang belum diketahui, masih banyak tapi tidak tahu apa saja.
c.
Kalo bisa sih semuanya, tapi secara bertahap agar saya dapat memahaminya
terlebih dahulu.
Tanggapan
:
a.
Dalam termodinamika pada sistem biologi perubahan energi juga disebut dengan
metabolisme sel, yang menggambarkan bagaimana sel memperoleh, mengubah,
menyimpan, dan mempergunakan energi.
b.
Untuk mengetahui dan memahami termodinamika dalam sistem biologi, carilah
referensi sebanyak mungkin untuk dipelajari.
c.
Tanggapan sama dengan nomor 2
30. Talitha Feby Herda S
a. Kayaknya
sih belum banyak yang saya ketahui.
b.
Banyak sekali yang belum saya ketahui.
c.
Yang belum saya ketahui dapat saya ketahui. Dan dapat dihubungkan dengan teknik
lingkungan. Apakah bermanfaat atau tidak. Lebih asyik lagi kalau ada
prakteknya, jadi lebih nangkap. Kalo belajarnya Cuma ngebayangin yang ada
dislide atau presentasi kelompok, menurut saya agak kurang efektif.
Tanggapan
:
Untuk mengetahui dan memahami termodinamika
dalam sistem biologi, carilah referensi sebanyak mungkin untuk dipelajari.
c. Termodinamika dapat dihubungkan dengan
teknik lingkungan yaitu penerapan termodinamika di dalam suatu sistem/ mesin.
31. Yunia
Hidayanah
a. Hampir tidak ada (sedikit).
b.
Semuanya dan hubungan mata kuliah termodinamika dengan ilmu lingkungan.
c.
Semua tentang termodinamika dalam system biologi yang berhubungan dengan
lingkungan.
Tanggapan
:
a. Untuk mengetahui dan memahami
termodinamika dalam sistem biologi, carilah referensi sebanyak mungkin untuk
dipelajari.
b. Termodinamika dan hubungan nya dengan
ilmu lingkungan adalah penerapan termodinamika dalam suatu sistem/ mesin.
c. . Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
Huubungannya dengan lingkungan adalah dalam penerapan termodinamika di suatu
sistem/mesin.
32.
Yuliarini
a.Termodinamika
dalam system biologi berhubungan dengan energy yang terdapat dalam makhluk
hidup yang digunakan untuk melakukan kerja. Sejauh ini termodinamika biologi
mempelajari mengenai metabolism dalam tubuh makhluk hidup yaitu anabolisme
(penyusunan) contohnya fotosintesis dan katabolisme(perombakan) contohnya
respirasi dan fermentasi yang di dalamnya mempelajari tahap-tahap pembentukan
ATP (energy) dan enzim yang berperan.
b.
Yang belum saya ketahui hubungan termodinamika dalam system biologi dengan
termodinamika teknik lingkungan karena biasanya termodinamika berhubungan erat
dengan fisika yang mempelajari tentang panas, siklus-siklus yang berhubungan
dengan pertukaran panas, eksoterm, endoterm, dan mesin-mesin yang
menerapkannya, dan banyak lagi yang belum diketahui.
c.
Yang ingin saya ketahui adalah jawaban atau penjelasan mengenai apa yang
belum saya ketahui.
Tanggapan
:
a. Jawaban sudah cukup jelas.
b.
Menurut saya, tidak ada hubungan nya antara termodinamika biologi dengan
temodinamika teknik, karena kajian yang dibahas berbeda. Karena pada
termodinamika teknik kita mempelajari Sistem nonbiologik yang dapat
menggunakan energi panas untuk melangsungkan kerjanya. Sedangkan sistem
biologik bersifat isotermik dan menggunakan energi kimia untuk memberikan
tenaga bagi proses kehidupan.
c. Jawaban sama dengan no 2.
33. Margaretha Limporo
a. Yang sudah saya ketahui mengenai termodinamika dalam system
biologi adalah metabolisme dan anabolisme.
b.
Yang belum saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi banyak
sekali.
c.
Yang ingin saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi adalah yang
penting dan yang belum saya ketahui.
Tanggapan
:
a. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b.
Untuk mengetahui dan memahami termodinamika dalam sistem biologi, carilah
referensi sebanyak mungkin untuk dipelajari.
c.
Tanggapan sama dengan no 2.
34.
Ayu Maulida Putri
a.
Mengenai termodinamika dalam system biologi yang saya tahu mengenai metabolisme
sel-sel yang menghasilkan ATP, fotosintesis, seingat saya itu.
b.
Yang belum diketahui banyak, masih belum terlalu npaham bagaimana prinsipnya,
apa saja termodinamika dalam biologi itu.
c.
Yang ingin diketahui gimana sih proses atau maksud adanya termodinamika dalam
biologi, kenapa hal itu dikatakan sebagai termodinamika, secara umum sih begitu
bu!.
Tanggapan
:
a.
Termodinamika dalam sistem biologi adalah proses metabolisme sel yang terdiri
dari proses Anabolisme dan katabolisme, Anabolisme adalah reaksi kimia yang
memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks dari senyawa sederhana contohnya
proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme adalah reaksi kimia yang
menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana,
contohnya proses Respirasi sel yang meliputi Glikolisis, Dekarboksilasi
Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b.
Tanggapan sama dengan nomor 1
c.
Sudah dijelaskan pada nomor 1
35.
Putri Rachmalia Kartini
a.
Termodinamika dalam system biologi yang saya ketahui yang menghasilkan energy
dari sebuah metabolisme yang menghasilkan ATP yang juga merupakan energy,
demikian juga dengan system respirasi . kekekalan energy yang berhubungan
dengan metabolism dan respirasi sel.
b.
Yang belum saya ketahui sistem termodinamika dalam system biologi kegunaan
energi dalam biologi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c.
Yang ingin saya ketahui mengenai termodinamika dala system biologi bagaimana
penerapan energy dalam biologi dalam kegiatan sehari-hari dan juga yang berguna
untuk ke depan khususnya bagi kesehatan.
Tanggapan
:
a. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme adalah
reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi Glikolisis,
Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b.
Sudah terjawab pada tanggapan 1.
Energi
adalah kapasitas/kemampuan untuk melakukan kerja, jadi energi digunakan untuk
kerja dalam kehidupan sehari-hari.
36.
Ratri Tri Hapsari
a.
Yang saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi adalah hubungan
kekekalan energi dengan sistem respirasi sel dalam pembentukan energi, artinya
energi dalam sel tidak berkurang atau berlebih tetapi dalam suatu sel ada
perubahan bentuk energi.
b.
Yang belum saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi adalah
penerapan lain termodinamika dalam sisitem biologi secara konkret dalam
kehidupan sehari-hari.
c.
Yang ingin saya ketahui adalah apakah kegiatan olahraga/aktivitas yang
menghasilkan panas tubuh meningkat bisa menjadi salah satu contoh termodinamika
dalam sistem biologi.
Tanggapan
:
a. Tidak
hanya dalam sistem respirasi sel, tetapi perubahan bentuk energi juga terjaji
pada proses Fotosintesis, Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb,
dan Transfor Elektron.
b.
Dalam kehidupan sehari-hari kita menerapkan termodinamika dalam sistem biologi
dalam proses metabolisme tubuh.
c.
Ya, karena aktivitas olahraga merupakan contok konversi energi dari energi
potensial berubah menjadi energi kinetik, atau dari eneri panas menjadi gerak.
37.
Siti Rizki Amalia
a.
Yang saya ketahui adalah mengenai hukum-hukum termodinamika, energy, hukum
kekekalan energi, enzim, mengenai hukum tidak bisa diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan.
b.
Yang belum saya ketahui adalah penerapan termodinamika dalam sistem biologi
pada lingkungan dan hubungan termodinamika dalam system biologi dengan teknik
lingkungan.
c.
Yang ingin saya ketahui adalah penerapan termodinamika dalam system biologi
pada lingkungan dan hubungannya dengan teknik lingkungan.
Tanggapan
:
a. Hukum Termodinamika :
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum
ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi
dalam dari suatu sistem termodinamika
tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam
sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum kedua Termodinamika
Hukum
kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait
dengan temperatur
nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada
temperatur nol absolut bernilai nol.
b.
Yang saya ketahui penerapan termodinamika dalam sistem biologi adalah pada
proses metabolisme sel. Sedangkan untuk lingkungan mungkin penerapannya dalam
kerja suatu sistem/mesin. Saya tidak mengetahui hubungan termodinamika dalam
sistem biologi dengan teknik lingkungan.
c.
Tanggapan ama dengan nomor 2
38.
Eki Sophia Noorhayati
a.
Yang sudah saya ketahui mengenai termodinamika yaitu :
· Hukum
1 dari termodinamika yang menyatakan energy tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan.
· Bagaimana
cara kerja enzim yang berperan dalam siklus metabolic yang dalam pelaksanaan
enzim terdiri dari co-enzim, cofactor dan …
b.
Yang belum saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi yaitu :
· Mengenai
cells dan entropy
· Segala
yang berhubungan dengan termodinamika dalam system biologi.
c.
Yang ingin saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi yaitu
mempelajari apa yang belum saya ketahui.
Tanggapan
:
a.
Hukum Termodinamika :
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum
ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi
dalam dari suatu sistem termodinamika
tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam
sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum kedua Termodinamika
Hukum
kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum ketiga Termodinamika
Hukum
ketiga termodinamika terkait dengan temperatur
nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
- Cara kerja enzim adalah sisi aktif enzim mengikat substrat dan
kemudian mengubah substrat menjadi hasil, akibatnya hasil dilepaskan,
karena sudah tidak sama dengan substrat lagi.
- Enzimnya sendiri, setelah hasil substrat dilepaskan, dapat kembali
mengikat substrat lagi dan seterusnya satu per satu substrat diubah
menjadi hasil.
- Kerja enzim ini dapat dihambat/dijegal atau dipengaruhi oleh faktor
lingkunga seperti temperatur, pH, konsentrasi garam dll.
- Beberapa enzim membutuhkan ko-faktor (materi bukan protein) dan
ko-enzim (seperti vitamin, atau molekul organik lain) yang membantu kerja
enzim.
- Kerja enzim juga dihambat atau dijegal oleh molekul yang disebut
inhibitor, pestisida, dan antibiotik .
b. Entropi adalah jumlah diorder (ketidakurutan)
dalam suatu sistem. Setiap perubahan energi menghasilkan entropi atau diorder.
Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
c. Untuk mempelajari hal-hal yang belum dipahami
dalam termodinamika sistem biologi ini, carilah referensi sebanyak mungkin.
39.
Maria Setianingsih
a.Dalam termodinamika biologi mempelajari
tentang enzim yang berperan dalam proses metabolisme dalam tubuh. Dalam
termodinamika mempelajari tentang energi dan juga karena energi diperlukan oleh
makhluk hidup maka energi tersebut masuk dalam termodinamika biologi yang perlu
dipelajari. Jadi untuk itu dipelajari enzim yang sebagai katalisator dalam
proses mendapatkan energi.
b. Yang belum dipelajari bentuk-bentuk
energi dalam termodinamika biologi.
c.
Yang ingin tahu keuntungan mempelajari termodinamika.
Tanggapan
:
a. Termodinamika adalah studi mengenai
transformasi energi yang terjadi pada materi. Pengaturan konversi atau
pemindahan energi mengikuti hukum termodinamika. Tetapi pada termodinamamika
dalam sistem biologi perubahan energi juga disebut dengan metabolisme sel.
Metabolisme sel menggambarkan
bagaimana sel memproleh, mengubah, menyimpan,dan mempergunakan energi, yaitu
pada proses anabolisme dan katabolisme (fotosintesis dan respirasi sel)
b. Metabolisme sel berarti membicarakan
perubahan energi, dari satu bentuk ke bentuk yang lain Secara definisi energi adalah kapasitas
untuk melakukan kerja atau kemampuan untuk melakukan kerja. Ada bentuk
energi yang berbeda yaitu energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik
adalah energi pergerakan, panas adalah energi kinetik yang berhubungan dengan
perpindahan pergerakan molekul secara random. Energi potensial adalah kapasitas
tersimpan untuk melakukan kerja, contohnya energi tersimpan dalam susunan atom
atau suatu molekul (energi kimia).
c. Keuntungan mempelajari termodinamika,
khususnya termodinamika teknik adalah agar kita mengetahui cara kerja mesin
yang mengubah energi panas menjadi gerak. Sedangkan termodinamika dalam sistem
biologi kita mempelajari bahwa proses metabolisme tubuh melakukan konversi
energi mengikuti hukum termodinamika.
40.
Dian Nitami
a.
Termodinamika dalam system biologi mempelajari perubahan-perubahan pada kerja
enzim yang untuk melakukannya diperlukan kalor dan menghasilkan kalor, seperti
pada fotosintesis.
b.
Yang belum diketahui, tentang pencocokan bentuk enzim.
c.
Yang ingin diketahui, termodinamika pada makhluk hidup yang berbeda apakah juga
berbeda.
Tanggapan
:
a.Termodinamika
dalam sistem biologi adalah proses metabolisme sel yang terdiri dari proses
Anabolisme dan katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b.
Pertanyaan kurang jelas
c. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel. Setiap makhluk hidup melakukan metabolisme sel dengan
cara yang berbeda-beda.
41.
Apriliani
a.
makhluk hidup manapun memerlukan energy dalam setiap aktivitasnya, hal ini
karena makhluk hidup makan untuk membentuk energy dan energy tersebut juga
termasuk di dalamnya tenaga dan panas. Hal tersebut berlaku pada setiap makhluk
hidup, mulai dari yang bertindak sebagai produsen sampai decomposer.
b.
Hubungan secara langsung termodinamika dengan biologi, secara real.
c.
Hal-hal yang berkenaan dengan hubungan biologi dengan termodinamika.
Tanggapan
:
a. Energi merupakan kemampuan atau kapasitas
untuk melakukan kerja untuk semua makhluk hidup.
b. Termodinamika
dalam sistem biologi adalah proses metabolisme sel yang terdiri dari proses
Anabolisme dan katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
c.
Hal-hal yang berkenaan dengan hubungan biologi dan termodinamika adalah proses
metabolisme sel, kerja enzim, dan membran biologi.
42.
Myrta Ferdina
a.
Yang saya ketahui mengenai system termodinamika dalam siklus biologi adalah
system termodinamika berhubungan dengan proses pertukaran energy. Karena kita
ketahui bahwa seluruh makhluk hidup membutuhkan energy, terutama energy panas
untuk bekerja (menghasilkan energy mekanis).
b.
Yang belum saya ketahui adalah bagaimana termodinamika yaitu suatu system yang
berkaitan dengan perubahan entalpi dapat mempengaruhi kerja fotosintesis pada
suatu tumbuhan.
c.
Yang ingin saya ketahui mengapa selama ini termodinamika yang berhubungan
dengan system perubahan energy(kimia) dihubungkan dengan sistem biologi.
Tanggapan
:
a.
Perubahan energi pada termodinamika biologi juga disebut dengan metabolisme
sel. Pada proses ini terjadi
perubahan energi kimia untuk memberikan tenaga bagi proses kehidupan.
b. Proses
fotosintesis juga termasuk dalam metabolisme sel, yaitu pada proses Anabolisme,
pada proses fotosintesis terjadi suatu prosesbiokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteriuntuk memproduksi energi terpakai (nutrisi)
dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari
energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
c.
Ilmu Termodinamika terbagi menjadi berbagai macam cabang, yaitu Termodinamika
Kimia, Mesin, Geologi/Geofisika, Biologi, dll. Di dalam Termodinamika Biologi,
hukum Termodinamika berhubungan dengan proses perubahan energi dalam
Metabolisme sel.
43.
Mahfudzoh
a.
Yang saya ketahui mengenai termodinamika dalam system biologiadalah hubungan
termodinamika dengan proses kerja tentang pertukaran energy.
b.
Cara kerja lebih dalam termodinamika di dalam system biologi.
c.
Hubungan termodinamika dalam system biologi, kedalam kerja teknik lingkungan.
Tanggapan
:
a.
Hubungan termodinamika dalam sistem biologi adalah proses perubahan energi yang
juga disebut metabolisme sel. Metabolisme menggambarkan bagaimana sel
memproleh, mengubah, menyimpan,dan mempergunakan energi.
b. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
c.
Saya tidak tahu hubungan antara termodinamika dalam sistem biologi dengan
teknik lingkungan. Yang berhubungan yaitu termodinamika teknik dengan teknik
lingkungan, yaitu penerapan termodinamika pada suatu sistem/mesin. Misalnya
mesin pemanas, pendingin, pembangkit listrik, dll.
44.
Fitri Irvianti
a.
Yang sudah saya ketahui tentang termodinamika dalam system biologi adalah
pengertian energy baik kinetic ataupun potensial, hukum-hukum termodinamika
yang berkaitan dalam sitem biologi, entropi, katalis, enzim yang efisien dalam
system biologi tersebut, factor-faktor yang mempengaruhi cepatnya reaksi
berlangsung, organel-organel yang mengandung klorofil.
b.
Yang belum diketahui, banyak. Salah satunya aplikasi dalam lingkungan.
c.
Yang ingin diketahui tentang termodinamika dalam system biologi, ya semuanya
yang terkait dengan termodinamika dalam system biologi.
Tanggapan
:
a.
Jawaban sudah cukup jelas
b. Aplikasi termodinamika dalam lingkungan
adalah, dalam penggunaan mesin pengubah energi panas menjadi kerja, seperti
mesin uap, turbin, pemanas, pendingin dll.
c. Termodinamika dalam sistem biologi
adalah proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
45.
Erika Agustini
a.
· Termodinamika
kaitannya dengan suhu berpengaruh tehadap suatu system/proses biologi, misalnya
kerja enzim pada manusia, fotosintesis atau system metabolism makhluk hidup
· Sedikit
mengenai aplikasi hukum termodinamika dalam system biologi.
b. Pengaruh suhu terhadap suatu pertumbuhan
dan kaitannya dengan factor fisik, kimia atau biologi lainnya.
· Aplikasi/peranan
termodinamika dalam suatu system biologi dalam teknik lingkungan. Misalnya,
suatu pengolahan air dengan factor/system biologi dan kaitannya dengan
penerapan ilmu termodinamika.
c.
Sama dengan no.2 dan memperdalam dari apa yang sudah dijelaskan.
Tanggapan
:
a.
Jawaban sudah cukup jelas
b.
Pengaruh suhu terhadap suatu pertumbuhan, misalnya pengaruh suhu pada
pertumbuhan mikroorganisme, bakteri tertentu dapat hidup di suhu yang tinggi
dan ada yang hidup disuhu rendah.
Yang
saya ketahui penerapan termodinamika biologi hanya pada sistem metabolisme sel,
tidak dihubungkan dengan penerapannya ke dalam teknik lingkungan.
46.
Muna Noor Alia
a.
Termodinamika merupakan suatu energy yang tidak dapat diciptakan, energy
tersebut tidak dapat diciptakan oleh manusia, energy tersebut dapat diperoleh
dari asupan makanan yang kita makan, dalam proses kimia dalam tubuh maka energy
tersebut terbentuk.
b.
Yang belum diketahui : proses kimia terbentuknya energy di dalam tubuh, bentuk
energy, kaitan termodinamika dalam biologi dalam teknik lingkungan, serta
penerapannya.
c.
Yang saya ingin ketahui adalah hukum termodinamika dalam biologi, enzim apa
saja yang mempercepat reaksi kimia.
Tanggapan
:
a. Hukum Termodinamika :
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum
ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi
dalam dari suatu sistem termodinamika
tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam
sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum kedua Termodinamika
Hukum
kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum ketiga Termodinamika
Hukum
ketiga termodinamika terkait dengan temperatur
nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
b.
Proses terbentuknya energi :
Bahan
makanan yang diproses pada sistem pencernaan yang meliputi Lambung
diruai/dihaluskan menjadi seperti bubur, kemudian masuk ke usus halus untuk
diserap bahan-bahan makanan tersebut yang selanjutnya masuk ke sistem peredaran
darah, menuju ke sistem otot.
Begitu juga dengan udara yang dihirup melalui hidung akan masuk ke paru-paru/sistem pernafasan, dimana zat oksigen yang turut masuk ke paru-paru selanjutnya oleh paru-paru dikirim ke sistem peredaran darah. Selain itu paru-paru berfungsi juga untuk mengambil karbon dioksida dari sistem peredaran darah untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Selanjutnya oksigen yang telah berada di sistem peredaran darah dikirimkan ke sistem otot, yang akan bertemu dengan zat gizi untuk beroksidasi menghasilkan energi.
Selain menghasil energi, proses ini menghasilkan juga asam laktat yang dapat menghambat proses metabolisme pembentukan energi selanjutnya. Selama kebutuhan oksigen terpenuhi proses metabolisme, oksigen sisa yang ada di dalam darah digunakan untuk menguraikan asam laktat menjadi glikogen untuk digunakan kembali menghasilkan energi kembali.
Begitu juga dengan udara yang dihirup melalui hidung akan masuk ke paru-paru/sistem pernafasan, dimana zat oksigen yang turut masuk ke paru-paru selanjutnya oleh paru-paru dikirim ke sistem peredaran darah. Selain itu paru-paru berfungsi juga untuk mengambil karbon dioksida dari sistem peredaran darah untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Selanjutnya oksigen yang telah berada di sistem peredaran darah dikirimkan ke sistem otot, yang akan bertemu dengan zat gizi untuk beroksidasi menghasilkan energi.
Selain menghasil energi, proses ini menghasilkan juga asam laktat yang dapat menghambat proses metabolisme pembentukan energi selanjutnya. Selama kebutuhan oksigen terpenuhi proses metabolisme, oksigen sisa yang ada di dalam darah digunakan untuk menguraikan asam laktat menjadi glikogen untuk digunakan kembali menghasilkan energi kembali.
Ada
bentuk energi yang berbeda yaitu energi kinetik dan energi potensial. Energi
kinetik adalah energi pergerakan, panas adalah energi kinetik yang berhubungan
dengan perpindahan pergerakan molekul secara random. Energi potensial adalah
kapasitas tersimpan untuk melakukan kerja, contohnya energi tersimpan dalam
susunan atom atau suatu molekul (energi kimia).
Saya
tidak mengatahui hubungan antara termodinamika pada sistem biologi dengan
teknik lingkungan, yang saya ketahui penerpan termodinamika dalam sistem
biologi adalah metabolisme sel.
c. Sudah terjawab pada nomor 1.
Enzim
dapat mempercepat reaksi kimia dalam sel dengan cara menurunkan hambatan
energi. Hambatan energi = energi aktivasi = jumlah energi yang dibutuhkan untuk
reaksi eksergonik. Beberapa enzim membutuhkan ko-faktor (materi bukan protein)
dan ko-enzim (seperti vitamin, atau molekul organik lain) yang membantu kerja
enzim.
47.
Noor Alfisyah
a.
Yang saya ketahui mengenai termodinamika dala system biologi adalah penerapan
beberapa hukum termodinamika dalam system biologi.
b.
Yang saya belum ketahui mengeai termodinamika dalam system biologi adalah masih
banyak yang belum saya ketahui.
c.
Yang saya ingin ketahui mengenai termodinamika dalam system biologi adlah semua
yang belum saya ketahui mengeai termodinamika dalam system biologi.
Tanggapan
:
a. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b. Untuk
mengetahui lebih banyak lagi penerapan termodinamika dalam biologi, bacalah
buku-buku referensi untuk dipelajari.
c.
Tanggapan sama dengan nomor 2.
48.
Maulida Sari
a.
Yang Cuma saya ketahui bahwa dalam termodinamika terdapat beberapa hukum
termodinamika. Ada hukum termodinamika ke 0, 1, 2, dan3. Termodinamika dalam
system biologi menyangkut proses katabolismedan anabolisme dalam tubuh manusia
juga terdapat pada proses respirasi dan fotosintesis.
b.
Saya tidak tahu apa saja yangbelum saya ketahui tentang termodinamika dalam
system biologi karena saya tidak mengetahui secara pasti apa saja system
biologi yang berhubungan dengan termodinamika.
c.
Yang ingin saya ketahui adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang
termodinamika dalam system biologi, dimana saya tidak bisa menyebutkan secara
rinci karena saya tidak mengetahui.
Tanggapan
:
a.
Jawaban sudah cukup jelas
b. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
c.
Tanggapan sama dengan nomor 2.
49.
Hidayatul H. Amelia
a.
Yang saya ketahui adalah bahwa seluruh benda yang ada di dunia ini harus ada
dalam ketidak seimbangan karena jika relah dalam keseimbangan maka benda
tersebut akan hancur termasuk di dalam tibuh kita, yang diantaranya
termodinamika tersebut berperan dalam proses metabolism, anabolisme dan
katabolisme energi di dalam sel, tubuh manusia, dan makhluk hidup lainnya.
Serta proses fotosintesis dan respirasi yang berhubungan denga energy.
b.
Yang tidak diketahui, system hukum termodinamika di dalam proses biologi sel
diantara respirasi dan fotosintesis, serta aplikasi di teknik lingkungan.
c.
Ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang proses termodinamika sel terhadap
proses respirasi dan fotosintesis dan aplikasi di teknik lingkungan.
Tanggapan
:
a.
Energi adalah kemampuan/kapasitas untuk melakukan kerja. Energi diperlukan
untuk semua makhluk hidup. Dalam menghasilkan energi, di dalam tubuh makhluk
hidup terjadi proses perubahan energi yang mengikuti hukum termodinamika atau
disebut dengan metabolisme sel. Dalam proses metabolisme sel terjadi proses Anabolisme dan katabolisme, Anabolisme adalah reaksi kimia yang
memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks dari senyawa sederhana
contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme adalah reaksi kimia yang
menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana,
contohnya proses Respirasi sel yang meliputi Glikolisis, Dekarboksilasi
Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
b.
Hukum Termodinamika I : Total energi suatu sistem termasuk lingkungan nya tetap
(konstan). Pada sel reaksi berlangsung dalam ’mild condition’, perlu katalis
biologi/enzim. Pada organisme non fotosintesis, energi diperoleh dari bahan
makanan, sedangkan organisme dengan fotosintesis energi berasal dari sinar
matahari.
Hukum
Termodinamika II : Total entropi suatu sistem akan meningkat apabila proses
terjadi secara spontan. Dalam sistem biologi, sangat diperlukan suhu yang
konstan. Karena itu perpindahan energi terjadi melalui suatu senyawa-senyawa
tertentu yang dapat menangkap energi, yaitu senyawa fosfat.
c.
Sudah dijelaskan pada tanggapan 1 dan 2.
50.
Rinanti Prita Belinda
a.
Saya kurang mengetahui termodinamika dalam mikrobiologi, yang saya ketahui
bahwa benda yang ada di bumi harus dalam kesetimbangan, peranan termodinamika
dalam makhluk hidup yang berperan dalam metabolism, anabolime, katabolisme
sebagai energy di dalam sel tubuh dan mengenai rsepirasi dan fotosintesis dan
proses transport pada ATP.
b.
Banyak yang belum saya ketahui.
c.
Yang segala berhubungan dengan termodinamika dalam mikrobiologi. Karena saya
kurang mengerti.
Tanggapan
:
a. Termodinamika dalam sistem biologi adalah
proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme
adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
dari senyawa sederhana contohnya proses Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, contohnya proses Respirasi sel yang meliputi
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Kreb, dan Transfor Elektron.
Metabolisme sel diperlukan bagi semua makhluk hidup untuk menggambarkan
bagaimana sel memproleh, mengubah, menyimpan,dan mempergunakan energi di dalam
tubuh kita.
b.
Untuk memahami lebih banyak lagi hubungan termodinamika dalam biologi, bacalah
buku-buku referensi untuk dipelajari.
c. Hubungan
termodinamika dalam mikrobiologi adalah proses metabolisme sel tubuh
mikroorganisme tersebut.
51.
Irma Dinah Kandy
a.
Secara umum termodinamika dalam system biologi yang telah saya ketahui
diantaranya meliputi kerja enzim, fotosintesis, energy dan makanan, co enzim
dan co factor, proses transfer energy didalam makhluk hidup, khususnya tentang
ATP, enthalpy, metabolism dan katabolisme pada makhluk hidup, system energy
pada makhluk hidup, proses transfer ATP, system energy pada sel. Termodinamika
sendiri adalah ilmu yang mempelajari pergerakan panas atau termo, sehingga
kalau secara biologi berarti perpindahan energy panas secara biologi.
b.
Yang belum diketahui tentang termodinamika dala system biologi, sya belum
terlalu mengerti mengenai entalhpi, kemudian yang belum saya ketahui adalah
yang belum dipelajari selain no.1 diatas.
c. Yang ingin saya ketahui adalah apa
sebenarnya pengertian entalpi secara simpel dan sederhana dan mengapa didalam
termodinamika ada system biologi, karena saya masih kurang memahaminya.
Tanggapan :
a.Jawaban sudah cukup jelas
b. Termodinamika dalam sistem
biologi adalah proses metabolisme sel yang terdiri dari proses Anabolisme dan
katabolisme, Anabolisme adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk
membentuk senyawa kompleks dari senyawa sederhana contohnya proses
Fotosintesis. Sedangkan Katabolisme adalah reaksi kimia yang menghasilkan
energi dengan memecah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana, contohnya
proses Respirasi sel yang meliputi Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus
Kreb, dan Transfor Elektron. Metabolisme sel diperlukan bagi semua makhluk
hidup untuk menggambarkan bagaimana sel memproleh, mengubah, menyimpan,dan
mempergunakan energi di dalam tubuh kita.
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang
menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah
energi yang digunakan untuk melakukan kerja.
c.
Entalpi adalah energi yang menyertai peristiwa kimia pada tekanan tetap. Pada sistem biologi, semua proses biologis memerlukan energi,
energi tersebut dikatakan entalpi.
Komentar
Posting Komentar