MATERI PRODUKSI MEDIA 3 DIMENSI



Oleh: Yayan heryana

 

A.  Pengertian Media 3 Dimensi

·      Media  tiga  dimensi  adalah  media  yang  berupa model, boneka atau benda sesungguhnya.

·      Model  adalah  tiruan  tiga  dimensional  dari beberapa  objek  nyata  yang  terlalu  besar,  terlalu jauh,  terlalu  kecil,  terlalu  mahal,  terlalu  jarang  atau terlalu  ruwet  untuk  dibawa  ke  dalam  kelas  dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya.

·      Media  tiruan  atau  Model  adalah  merupakan  tiruan dari  benda  yang  berbentuk  tiga  dimensi  yang dibuat  sedemikian  rupa  sehingga  serupa  dalam bentuk dan tidak sama dalam hal-hal yang lainnya.

 

B.  Peta dan Macamnya

Peta  timbul  adalah  peta  yang  dapat  menunjukkan  tinggi  rendahnya permukaan bumi. Secara  fisik  peta  timbul  adalah  termasuk  model  lapangan,  walaupun untuk obyek lokasi yang lebih  luas. Peta  timbul  mempunyai  ukuran  panjang,  lebar,  dan  dalam  (lekukan relief). Keuntungan  peta  timbul  jika  dibandingkan  dengan  peta  datar  adalah lebih  mudah  memberikan  pengertian  atau  gambaran  tentang keadaan permukaan bumi. Dengan  melihat  peta  timbul  siswa  memperoleh  gambaran  yang  jelas tentang  perbedaan  letak  tepi  pantai,  dataran  rendah,  dataran  tinggi, pegunungan,  gunung  berapi,  lembah,  danau-danau,  dan  sebagainya. Siswa  akan  mudah  memperoleh  pengertian  atau  memahami mengapa  tinggi  tempat/gunung  diukur  dari  permukaan  air  laut  dan sebagainya. Contoh:

                         

 

C.  Macam-macam Model

1.      Model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar dari objek dan acapkali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasangagasan utama daribentuk, warna dan susunannya. Kegiatan membuat model oleh para siswa sangat bermanfaat dalam mengembangkan konsep realistic pada dirinya. Misalnya siswa diberi tugas membuat peta timbul, gunung api, pegunungan dan sebagainya.

2.      Model penampang yaitu media tiga dimensi yang memperlihatkan bagaimana sebuah objek tampak, apabila bagian permukaannya dibuang untuk mengetahui susunan dalamnya, misalnya model penampang melintas dari lapisan bumi.

                    

3.      Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek itu. Seorang guru mempersiapkan peta yang terbuat dari kayu atau benda padat lainnya yang terdiri dari bagian-bagian tertentu. Selanjutnya siswa disuruh menyusun bagian-bagian itu agar ia bermakna

      

4.      Model  susunan  dimaksudkan  struktur  bagian  dalam  dari suatu benda, disamping memperlihatkan bagian dalam obyek juga  dapat  dilepas  atau  dipreteli  untuk  dipelajari  satu  per  satu sehingga memperjelas pengertian. Bila  sudah  selesai  dapat  diletakkan  kembali  pada  posisinya semula. Model ini dapat berupa variasi dari model irisan. Model  irisan  sendiri  dapat  disebut  model  terbuka,  karena menggambarkan  obyek  yang  aslinya  dalam  keadaan  tertutup ditampilkan dalam model yang terbuka. Untuk model terbuka sebaiknya  siswa  disuruh  hati-hati  waktu  mempelajarinya. Karena  disamping  mahal  harganya,  juga  agak  mudah  rusak dan  apabila  alat  penyetelnya  rusak  dapat  mengganggu penampilan  model  tersebut  dan  mungkin  tidak  dapat  disusun seperti semula.


5.      Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya. Misalnya pembuatan alat pengukur kekuatan gempa (seismograg), pembuatan alat pengukur hujan (hygrometer), bendera angina, winscope tata surya dan sebagainya.


6.      Diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini, bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Dalam mata pelajaran geografi dibuat diorama berupa gua tiruan dengan bahan dari kertas semen bekas. Disana dapat dilihat stalaktit dan stalakmit, bisa juga dibuat mengenai lingkungan hidup dan sebagainya.


7.      Model irisan dibuat untuk  memperlihatkan  struktur  bagian  dalam  suatu  bentuk atau  obyek  agar  mendapatkan  pengertian  yang  jelas  tentang bagian-bagiannya maka digunakanlah model irisan. Model  irisan  ini  dibuat  dengan  beberapa  alasan  yang  antara lain  benda  aslinya  tertutup  dan  terlalu  besar,  misalnya gunung  berapi,  sedang  murid  memerlukan  penjelasan tentang struktur bagian dalamnya. Alasan  lain  adalah  alasan  kesesuaian,  misalnya  untuk mendapat  pemahaman  yang  jelas  tentang  struktur  bagian dalam  mata  manusia,  kita  tidak  mungkin  membuat  irisan langsung  pada  tubuh  manusia,  sekalipun  sudah  mati.  Untuk itu diperlihatkan tiruan untuknya.


8.      Model  lapangan  ini  dibuat  untuk  menerangkan  suatu  daerah tertentu  atau  kondisi  wilayah  tertentu.  Misalnya  pelabuhan udara,  daerah  perkebunan,  proyek  perumahan,  dan sebagainya, Model lapangan dibuat untuk memperjelas  lokasi suatu  bangunan  tertentu.  Tentu  saja  model  lapangan  ini perlu dilengkapi  dengan  berbagai  bentuk  model  yang  sedang disederhanakan.  Biasanya  model  semacam  ini  disebut  maket (maquette). Walaupun  dilengkapi  dengan  berbagai  model yang  disederhanakan  dan  juga  menggunakan  prinsip  model perbandingan,  dalam  model  ini  yang  diutamakan  adalah bentuk  kejelasan  lokasinya.  Dengan  model  ini  orang  yang akan  mempelajari  atau  menyelidiki  lokasi  suatu  daerah  akan mendapat kejelasan yang memadai  melalui model ini.

  

9.      Globe  adalah  benda  tiruan  bentuk  bumi  yang diperkecil.  Tujuan  penggunaan  globe  adalah menunjukkan  bentuk  bumi  yang  sebenarnya dalam  skala  kecil,  menunjukkan  jarak  pada suatu  titik  tertentu,  menunjukkan  skala-  skala tentang jarak pada lingkungan yang luas.


10.  Boneka adalah benda tiruan dari bentuk manusia dan binatang. Sebagai media pendidikan, dalampenggunaan boneka dimainkan dalam bentuk sandiwara boneka (diodrama).keuntungan menggunakan boneka:

a.       Efisien terhadap waktu, tempat, biaya dan persiapan.

b.      Tidak memerlukan keterampilan yang rumit.

c.       Dapat mengembangkan imajinasi dan aktivitas anak dalam suasana gembira.

Supaya alat- alat visual tiga dimensi itu baik itu yang asli maupun contoh menjadi alat peraga yang efektif. Ada beberpa persyaratan yang perlu diperhatikan:

a.       Alat visual tiga dimensi harus dapat dilihat oleh semua yang sedang belajar secara bersama.

b.      Beri kesempatan bagi mereka yang belajar untuk memeriksa alat- alat dimensi yang digunakan.

c.       Gunakan alat peraga tambahan seperti gambar dua dimensi.

d.      Perhatikan alat- alat visual tiga dimensi itu pada waktu diperlukan saja.

           

11.  Mock-up  adalah  alat  tiruan  tiga  dimensi  yang  dapat  memperlihatkan  fungsi atau  gerakan  dari  aspek  tertentu  saja  dari  benda,  alat  atau  obyek  yang  akan diterangkan.  Pada  mock-up  hanya  nampak  bagian  yang  penting  yang  perlu diperagakan  gerakannya  atau  proses  kerjanya  kepada  siswa,  sedang  bagian kecil  lainnya  yang  dianggap  tidak  penting  atau  yang  dapat  mengganggu perhatian  siswa dihilangkan.

Misalnya  siswa  waktu  belajar  tentang  fungsi  bel  listrik.  Pertama  dapat  dibuat model  rumah  yang  sederhana,  kemudian  dibuat  perangkat  bel  listrik  yang sebenarnya  dan  dihubungkan  dengan  listrik  (battery  atau  accu).  Bel  listrik ditempelkan  pada  dinding  rumah-rumahan  tersebut.  Dengan  demikian  siswa dapat  melihat  proses  kerjanya  bel  listrik  dan  tahu  cara  meletakkan  bel  listrik dan tahu cara meletakkan bel listrik yang baik. Contoh  lain  misalnya  dibuat  mock-up  traffick  light  ukuran  kecil  yang  dapat menyala.  Kemudian  dibuatkan  model  lapangan  yang  menggambarkan perempatan jalan dan traffick light tadi dipasang pada posisi yang tepat.


12.  Ritatoon  adalah  serangkaian  gambar  berbingkai  atau  gambar  seri. Jadi  sebenarnya  wujut  gambarnya  sendiri  bukan  tiga  dimensi, melainkan  dua  dimensi. Tetapi  karena  perangkat  untuk  meletakkan gambar  berbingkai  tersebut  tiga  dimensi,  maka  ritatoon  termasuk golongan  media  yang  ujud  perangkatnya  tiga  dimensi.  Tempat gambar  seri  tersebut  berupa  sebuah  papan  yang  diberi  lajur-lajur berlobang/seperti  parit  untuk  menempatkan  bingkai-bingkai  gambar tadi secara vertikal dan berjajar. Ritatoon  terdiri  dari  seri  beberapa  gambar  dapat  5  atau  enam  dan dapat  pula  lebih  banyak  lagi.  Pada  tiap  gambar  dibaliknya  terdapat sketsa  gambar  yang  serupa  dengan  gambar  yang  ditampilkan  dengan sedikit  keterangan  tentang  gambar  tersebut.  Satu  set  gambar  seri yang  dipersiapkan  merupakan  serangkaian  gambar  yang  dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran tertentu.


13.  Rotatoon  sebenarnya  prinsipnya  adalah  gambar  seri  juga.  Bedanya dengan  ritatoon  adalah  rotatoon  merupakan  gambar  seri  yang berhubungan.  Rotatoon  dibahas  dalam  media  tiga  dimensi  bukan karena  gambarnya,  melainkan  karena  perangkat  untuk  menampilkan berujud  tiga  dimensi.  Rotatoon  sebenarnya  adalah  merupakan penggunaan semacam “wayang beber” yang disempurnakan. Dengan  menggunakan  kotak  persegi  panjang  yang  dilobangi  bagian muka  dan  bagian  belakangnya,  sehingga  dapat  terlihat  gambargambar  yang  telah  digulung  pada  gulungan  yang  diletakkan  pada bagian  tepi  kotak  tersebut.  Besar  lobang  yang  kita  buat  adalah dengan perbandingan seperti pada layar televisi. Dengan alat pemutar gambar  seri  tersebut  dapat  ditampilkan  secara  berurutan.  Dengan kata  lain  rotatoon  adalah  semacam  film  strip  tanpa  proyeksi.  Lobang depan  dibuat  sedemikian  rupa  sehingga  menyerupai  layar  telivisi  dan dengan demikian akan menarik perhatian anak.


 

D.  Prinsip Keefektifan Media Visual Tiga Dimensi

Media  yang  berbasis  visual  (image  atau  perumpamaan)  memegang  peranan  yang  sangat penting  dalam  proses  belajar .  Media  visual  dapat  memperlancar  pemahaman  si  anak  dan memperkuat  ingatan.  Visual  dapat  pula  menumbuhkan  minat  siswa  dan  dapat  memberikan minat dan dapat memberikan  hubungan antara  isi materi pelajaran  dan  dunia nyata.

·      Agar  efektif,  visual  sebaiknya  diletakkan  pada  kontek  yang  bermakna  dan  siswa harus berinteraksi dengan  visual tersebut untuk meyakinkan  terjadinya  proses informasi.

·      Usahakkan media tersebut sesederhana mungkin.

·      Media  yang  digunakan  harus  menekankan  pada  informasi  pembelajaran  yang  akan disampaikanoleh  guru.

·      Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua media visual tiga dimensi tersebut.

·      Media visual tiga dimensinya ditampilkan harus dapat terbeca kejelasannya.

·      Unsur-  unsur  pesan  dalam  media  itu  harus  ditonjolkan  dan  dengan  mudah  dibedakan dari unsur-unsur latar belakang  untuk mempermudah  pengolahan  informasi.

·      Hindari  pada  media  tersebut  yang  menggunakan  gambar-gambar  yang  akan  mengalihkan perhatian siswa terhadap  media  utama.

 

E.   Karakteristik Keefektifan Media Visual Tiga Dimensi

1.      Belajar  melalui  benda  sebenarnya  dan  melalui  specimen  Terminology benda  sebenarnya  digolongkan  atas  dua,  yaitu  objek  dan  benda  contoh (specimen). Obyek adalah  semua benda yang masih dalam keadaan asli dan alami. Specimen  adalah  benda-  benda  asli  atu  sebagian  benda  asli  yang  digunakan sebagai  contoh.  Namun  ada  juga  benda  asli  tidak  alami  atu  benda  asli buatan,  yaitu  jenis  benda  asli  yang  telah  dimodifikasi  bentuknya  oleh manusia.

Contoh-contoh specimen benda yang masih hidup adalah aquarium, terrarium, kebun binatang,kebun percobaan dan insectariums. Contoh specimen benda yang sudah mati adalah herbarium, awetan dalam botol, awetan dalam cairan plastic. Contoh-  contoh specimen benda yang tak hidup adalah berbagai benda yang berasal dari batuandan mineral.

 

2.      Belajar melalui media tiruan

Media  tiruan  sering  disebut  sebagai  model.  Belajar  melalui model  dilakukan  untuk  pokok  bahasan  tertentu  yang  tidak mungkin  dapat  dilakukan  melalui  pengalaman  langsung  atau melalui benda yang sebenarnya. Tujuan  belajar  dengan  menggunakan  model  adalah mengatasi  kesulitan  yang  muncul  ketika  mempelajari  objek yang  terlalu  besar,  untuk  mempelajari  orang  yang  telah menyejarah  dimasa  lampau,  untuk  mempelajari  objek-  objek yang  tak  terjangkau  secara  fisik,  untuk  mempelajari  objek yang  mudah  di  jangkau  tetapi  tidak  memberikan  keterangan yang  memadai,  contohnya  mata  manusia,  telinga  manusia, untuk  mempelajari  konstrukksi-  konstruksi  yang  abstrak, untuk memperlihatkan dari onjek yang luas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Poster Ilmiah: Apa dan Bagaimana?

Hukum Termodinamika dalam Biologi