Tumbuhan Dikotil Dan monokotil

            Tumbuhan berbiji (spermatophyta) meliputi semua tumbuhan yang dapat menghasilkan biji. Dalam klasifikasi lama, berdasarkan letak bakal biji atau bijinya, spermatophyta dapat dibedakan menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Klasifikasi sekarang menurut Cronquist (1981), spermatophyte dibagi menjadi dua divisi, yaitu divisi Pinophyta (gymnospermae) dan divisi Magnoliophyta (angiospermae). Hal ini berarti hanya berganti namanya saja. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae. Hal ini dikarenakan tumbuhan subdivisi angiospermae memiliki bunga yang sesungguhnya. Tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) dibagi menjadi dua kelas, yaitu Liliopsida (tumbuhan berkeping satu / monokotil) dan Magnoliopsida (tumbuhan berkeping dua / dikotil). Pembagian ini didasarkan pada sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur vegetatif (batang, daun, akar) dan struktur generatif (bunga dan biji). Masing-masing jenis tumbuhan berkeping biji tersebut mempunyai ciri karakteristik yang berbeda-beda, baik secara morfologi maupun anatomi.
Perbedaan ciri morfologi (fisik) pada tumbuhan dikotil dan monokotil antara lain :
  1. Tumbuhan dikotil
Ciri morfologi tumbuhan dikotil adalah :
a. Akar
Tumbuhan dikotil memiliki system perakaran tunggang. Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya, kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo.
b. Batang
Batang tumbuhan dikotil merupakan batang berkayu yang memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar dan bercabang – cabang. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain, jati, mangga, dan mranti.
c. Daun
Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala.
Bentuk tulang daun tumbuhan dikotil juga bermacam-macam, antara lain :
1. Menyirip
Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan. Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga, dan rambutan.
2. Menjari
Tulang daun menjari bentuknya seperti jari-jari tangan manusia. Misalnya, tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon, dan kapas.
d. Bunga
Jumlah daun mahkota (petal) dan bagian – bagian bunga yang lain pada tumbuhan dikotil merupakan kelipatan 2, 4, atau 5.
e. Biji
Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon / daun lembaga pada bijinya.

  1. Tumbuhan Monokotil
a.  Akar
Tumbuhan monokotil memiliki system perakaran serabut. Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung, dan tumbuhan hasil mencangkok.
b. Batang
Batang tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan batang rumput yang memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu karena tidak berkambium dan tidak bercabang – cabang. Misalnya, tanaman padi, jagung, dan rumput.
c.  Daun
Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala.
Bentuk tulang daun juga bermacam-macam, antara lain :
1. Melengkung.
Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung. Misalnya, tulang daun sirih, gadung, dan genjer.
3. Sejajar.
Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar. Tiaptiap ujung tulang daun menyatu. Misalnya, tulang daun tebu, padi, dan semua jenis rumput-rumputan.
d. Bunga
Jumlah jumlah daun mahkota (petal) dan bagian – bagian bunga yang lain pada tumbuhan monokotil merupakan kelipatan 3, 6 dan seterusnya.
e. Biji
Tumbuhan monokotil memiliki kotiledon tunggal / satu daun lembaga pada bijinya.


Komentar

  1. kalau boleh ditambah lagi ya biar ada ciri anatominya kan belom ada. Terimakasih sangat membantu tugas saya (y) maju terus ya semangat!

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. iya terima kasih atas sarannya :-)
    Salam kenal hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Poster Ilmiah: Apa dan Bagaimana?

Hukum Termodinamika dalam Biologi